بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 
KEDUSTAAN HADIS HURU HARA JUMAT 15 RAMADAN
 
Penulis: Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi
 
Telah banyak pertanyaan kepada kami tentang status hadis huru hara yang akan terjadi pada hari Jumat 15 Ramadan. Terlebih lagi sebagian orang yang katanya ustadz tapi pada hakikatnya adalah pendusta dan peramal, membawakan hadis ini, dan mengaitkannya dengan Ramadan tahun ini 1441 H yang bertepatan dengan Jumat 8 Mei 2020 M.
 
Maka sebagai bentuk nasihat agar umat tidak tertipu dengan hadis palsu ini, dan tidak tertipu dari ustadz gadungan peramal akhir zaman, dan tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan, maka kami ingin jelaskan bahwa hadis tersebut adalah PALSU dan dusta kepada Nabi ﷺ.
 
Hadis yang mereka bawakan kurang lebih terjemahannya sebagai berikut:
 
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila ada suara keras pada bulan Ramadan,maka akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih pada bulan Dzulqadah, dan akan terjadi pertumpahan darah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram.”
 
“Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram?” tanya Nabi ﷺ hingga tiga kali.
 
“Jauh dari yang kalian kira. Manusia akan saling bunuh dalam hiruk-pikuk.”
 
Para sahabat bertanya,“Ya Rasulullah, bilakah teriakan keras tersebut?”
 
Rasulullah ﷺ menjawab: “Itu terjadi pada pertengahan Ramadan malam Jumat. Suara keras yang membangunkan orang tidur. Yang berdiri akan duduk, gadis-gadis pingitan berhamburan keluar dari biliknya. Pada Jumat pada tahun terjadi gempa di mana-mana”.
 
Keterangan Hadis:
 
Hadis ini MUNKAR dan tidak sahih dari Nabi ﷺ. Apalagi tidak sesuai dengan realita, karena telah beberapa kali terjadi Jumat pada pertengahan Ramadan, namun tidak terjadi apa yang tertera dalam hadis tersebut. Oleh karenanya, para ulama menghukumi hadis ini Maudhu (palsu).
 
Komentar Ulama:
 
Berikut komentar para ulama pakar hadis terhadap hadis ini:
 
قال العقيلي رحمه الله : ” ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة ، ولا من وجه يثبت ” انتهى . ” الضعفاء الكبير ” (3/52) .
 
Al-‘Uqaili berkata: “Hadis ini tidak memiliki sumber yang terpercaya dan sumber yang sahih”. [Adh-Dhu’afa Al Kabir 3/52]
 
وقال ابن الجوزي رحمه الله : ” هذا حديث موضوع على رسول الله صلى الله عليه وسلم ” انتهى .” الموضوعات ” (3/191)
 
Ibnul Jauzi berkata: “Hadis ini Maudhu (palsu), didustakan kepada Rasulullah ﷺ”. [Al Maudhuat 3/191]
 
وقال الشيخ الألباني رحمه الله :
 
” موضوع ، أخرجه نعيم بن حماد في “الفتن ” (ق 160/1) ، ومن طريقه أبو عبد الله الحاكم (4/517 – 518) ، وأبو نعيم في “أخبار أصبهان ” (2/199) قال : حدثنا ابن وهب ، عن مسلمة بن علي ، عن قتادة ، عن ابن المسيب ، عن أبي هريرة …مرفوعاً .
 
وقال الحاكم : حديث غريب المتن ، ومسلمة ظن لا تقوم به الحجة .وقال الذهبي : قلت : هذا موضوع ، ومسلمة ساقط متروك …(” السلسلة الضعيفة ” (رقم/6178، 6179) .
 
Maudhu (palsu). Diriwayatkan Abu Nuaim bin Hammad dalam Al Fitan 1/160,Abu Abdillah Al Hakim 4/517-518,Abu Nuaim dalam Akhbar Asbahan 2/199 dari jalur Ibnu Wahb dari Maslamah bin dari Qotadah dari Ibnul Musayyib dari Abu Hurairah.
 
Berkata Hakim: Hadis ini aneh matan hadisnya,dan Maslamah juga tidak bisa dijadikan hujjah. Adz Dzahabi berkata: Hadis ini palsu. Maslamah adalah rawi yang parah dan ditinggalkan.” [Silsilah Ahadis Adh Dhaifah no 6178_6179]
 
وقال الشيخ عبد العزيز بن باز رحمه الله :
” بلغني أن بعض الجهال يوزع نشرة مشتملة على حديث مكذوب على النبي صلى الله عليه وسلم يتضمن هذا الحديث المكذوب ما نصه :
 
Telah sampai berita padaku, bahwa sebagian orang bodoh membagikan selebaran yang berisi hadis dusta kepada Rasulullah ﷺ (lalu beliau menyebutkan hadis di atas)
 
فهذا الحديث لا أساس له من الصحة ، بل هو باطل وكذب ، وقد مر على المسلمين أعوام كثيرة صادفت فيها ليلة الجمعة ليلة النصف من رمضان فلم تقع فيها بحمد الله ما ذكره هذا الكذب من الصيحة وغيرها مما ذكر .
 
Hadis ini tidak sahih sama sekali, bahkan batil dan dusta. Sungguh telah lewat kepada kaum Muslimin tahun-tahun yang banyak dan sering bertepatan dengan malam Jumat pertengahan Ramadan, namun alhamdulillah tidak terjadi apa yang disebutkan dalam hadis dusta tersebut.
 
وبذلك يعلم كل من يطلع على هذه الكلمة أنه لا يجوز ترويج هذا الحديث الباطل ، بل يجب تمزيق ذلك وإتلافه والتنبيه على بطلانه ،
 
Dengan demikian hendaknya setiap orang yang membaca nasihat ini untuk mengetahui, bahwasanya TIDAK BOLEH menyebarkan hadis batil ini. Bahkan harus dirobek, dihancurkan, dan dijelaskan kebatilannya.
 
ومعلوم أنه يجب على كل مسلم أن يتقي الله في جميع الأوقات ، وأن يحذر ما نهى الله عنه حتى يتم أجله
 
Dan sebagaimana diketahui Bersama,bahwa wajib bagi setiap Muslim untuk betakwa kepada Allah pada setiap waktu,dan mewaspadai larangan Allah sampai ajal menjemputnya.
 
والآيات والأحاديث في وجوب لزوم التقوى والاستقامة على الحق والحذر من كل ما نهى الله عنه في جميع الأوقات في رمضان وفي غيره كثيرة معلومة ، وفق الله المسلمين لما يرضيه ، ومنحهم الفقه في الدين ، وأعاذنا وإياهم من مضلات الفتن ، ومن شر دعاة الباطل ، إنه جواد كريم ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه ” انتهى.” مجموع فتاوى ابن باز ” (26/339-341)
 
Ayat-ayat dan hadis-hadis tentang kewajiban bertakwa dan istiqamah di atas kebenaran dan meninggalkan larangan-larangan Allah dalam semua waktu, baik di bulan Ramadan maupun di waktu lainnya banyak sekali.
 
Semoga Allah memberikan taufik kepada kaum Muslimin menuju rida-Nya, dan menganugerahkan mereka ilmu agama,  dan melindungi mereka dari fitnah-fitnah yang menyesatkan, dan dari keburukan penyeru kebatilan. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Dermawan. Semoga salawat dan salam untuk Nabi kita Muhammad. [Majmu Fatawa 26/339-341, diringkas dari https://www.google.com/amp/s/islamqa.info/amp/ar/answers/132280]
 
Setelah mengetahui kedustaan hadis ini, maka kami ingatkan kepada semua pengedar hadis palsu ini:
 
1. Takutlah kalian kepada Allah, dan ingatlah betapa besarnya dosa berdusta kepada Rasulullah ﷺ. Sesungguhnya telah mutawatir dalam timbangan ahli hadis, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
 
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
 
“Barang siapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat tinggalnya di Neraka.”
 
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata dalam Nuzhatun Nadhar fi Taudhih Nukhbah Fikar hal. 122:
“Para ulama bersepakat, bahwa sengaja berdusta kepada Rasulullah ﷺ termasuk dosa besar. Bahkan Abu Muhammad al-Juwaini sangat keras, sehingga mengafirkan orang yang sengaja dusta terhadap Rasulullah ﷺ. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan hadis Maudhu (palsu), kecuali disertai keterangannya, berdasarkan hadis Nabi ﷺ:
 
مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ
 
“Barang siapa yang menceritakan dariku suatu hadis yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta”. [HR. Muslim]
 
2. Janganlah membuat kepanikan dan kegelisahan umat dengan ramalan dan kebohongan. Karena anggaplah hadis tersebut sahih, tapi dari mana klaim kalian, bahwa itu terjadi pada Ramadan tahun ini? Darimana igauan ini wahai pendusta? Ingatlah sabda Nabi ﷺ:
 
لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
 
“Tidaklah halal bagi seorang Muslim untuk membuat takut Muslim yang lain.” [HR. Abu Dawud 5004 dan Ahmad 23064 dengan sanad sahih, disahihkan al-Albani dalam Ghoyatul Marom 447]
 
Saya pribadi berharap agar para peramal dan ustadz gadungan akhir zaman yang meresahkan dengan bualan-bualan itu dihukum agar membuat mereka jera, dan melindungi masyarakat dari kegaduhan.
 
Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanya tentang para khatib yang biasa menyampaikan hadis-hadis lemah dan palsu dalam khutbahnya, beliau menjawab:
“Tidak halal berpedoman dalam menyampaikan hadis pada suatu kitab atau khutbah, yang penulisnya bukan ahli hadis. Barang siapa yang melakukan hal itu, maka dia layak untuk dihukum dengan hukuman yang berat. Inilah keadaan para khathib zaman sekarang. Tatkala melihat ada khutbah yang berisi hadis-hadis, mereka langsung menghafalnya, dan berkhutbah dengannya tanpa menyeleksi terlebih dahulu, apakah hadis tersebut ada asalnya ataukah tidak. Maka merupakan kewajiban bagi pemimpin negeri tersebut untuk melarang para khathib dari perbuatan tersebut, dan menegur khathib yang telah melakukan perbuatan tersebut”. [Al Fatawa Al Hadisiyyah hlm. 63]
 
Semoga Allah melindungi kita semua dari fitnah para ustadz gadungan akhir zaman.
 
Ya Allah, saksikanlah bahwa kami telah menyampaikan dan memberikan nasihat dan peringatan ini.
Semoga Allah menjadikan kami pembela agama dan Nabi ﷺ dari segala kedustaan yang dialamatkan kepada keduanya.
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
KEDUSTAAN HADIS HURU HARA JUMAT 15 RAMADAN
KEDUSTAAN HADIS HURU HARA JUMAT 15 RAMADAN
KEDUSTAAN HADIS HURU HARA JUMAT 15 RAMADAN