بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
SUARA KERAS AKAN MUNCUL PADA 15 RAMADAN MALAM JUMAT?
>> Dikatakan sebagai tanda huru-hara akhir zaman
 
Akhir-akhir ini banyak pertanyaan seputar hadis tentang suara keras di pertengahan Ramadan, karena pertengahan Ramadan tahun ini bertepatan dengan Jumat. Suara yang muncul tersebut katanya sebagai tanda huru-hara akhir zaman. Teks panjang yang diklaim sebagai hadis Nabi itu berbunyi sebagai berikut:
 
Nu’aim bin Hammad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
 
إِذَا كَانَتْ صَيْحَةٌ فِي رَمَضَانَ فَإِنَّهُ يَكُونُ مَعْمَعَةٌ فِي شَوَّالٍ، وَتَمْيِيزُ الْقَبَائِلِ فِي ذِيِ الْقَعْدَةِ، وَتُسْفَكُ الدِّمَاءُ فِي ذِيِ الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمِ، وَمَا الْمُحَرَّمُ» ، يَقُولُهَا ثَلَاثًا، «هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ، يُقْتَلُ النَّاسُ فِيهَا هَرْجًا هَرْجًا» قَالَ: قُلْنَا: وَمَا الصَّيْحَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: ” هَدَّةٌ فِي النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ جُمُعَةٍ، فَتَكُونُ هَدَّةٌ تُوقِظُ النَّائِمَ، وَتُقْعِدُ الْقَائِمَ، وَتُخْرِجُ الْعَوَاتِقَ مِنْ خُدُورِهِنَّ، فِي لَيْلَةِ جُمُعَةٍ، فِي سَنَةٍ كَثِيرَةِ الزَّلَازِلِ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَادْخُلُوا بُيُوتَكُمْ، وَاغْلِقُوا أَبْوَابَكُمْ، وَسُدُّوا كُوَاكُمْ، وَدِثِّرُوا أَنْفُسَكُمْ، وَسُدُّوا آذَانَكُمْ، فَإِذَا حَسَسْتُمْ بِالصَّيْحَةِ فَخِرُّوا لِلَّهِ سُجَّدًا، وَقُولُوا: سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، رَبُّنَا الْقُدُّوسُ، فَإِنَّ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ
 
“Bila telah muncul suara di bulan Ramadan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, kabilah-kabilah saling bermusuhan (perang antarsuku) di bulan Dzulqadah, dan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan Muharram.” Beliau mengulanginya sampai tiga kali. “Mustahil, mustahil, manusia dibunuh ketika itu, banyak terjadi kekacauan.”
 
Kami bertanya: “Suara apakah, wahai Rasulullah?”
 
Beliau ﷺ menjawab: “Suara keras di pertengahan Ramadan. Pada malam Jumat akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, dan para gadis keluar dari pingitannya pada malam Jumat di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan salat Subuh pada hari Jumat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian. Tutuplah pintu-pintunya. Sumbatlah lubang-lubangnya. Selimutilah diri kalian, dan sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: “Maha Suci Allah Al-Quddus, Maha Suci Allah Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus”. Barang siapa melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat. Akan tetapi, barang siapa yang tidak melakukannya, niscaya ia akan binasa”.
 
[Hadis ini diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad di dalam kitab Al-Fitan 1:228, no.638, dan Alauddin Al-Muttaqi Al-Hindi di dalam kitab Kanzul ‘Ummal, no. 39627]
 
INI HADIS PALSU
 
Perlu disampaikan, bahwa hadis tersebut derajatnya PALSU (MAUDHU), karena di dalam sanadnya terdapat beberapa perawi hadis yang dicap sebagai pendusta dan bermasalah, sebagaimana diperbincangkan oleh para ulama hadis. Para perawi tersebut antara lain:
 
• Nu’aim bin Hammad, dia seorang perawi yang dhaif (lemah),
• Ibnu Lahi’ah (Abdullah bin Lahi’ah), dia seorang perawi yang dhaif (lemah), karena mengalami kekacauan dalam hafalannya setelah kitab-kitab hadisnya terbakar.
• Abdul Wahhab bin Husain, dia seorang perawi yang majhul (tidak dikenal).
• Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dia seorang perawi yang dhaif (lemah dalam periwayatan hadis) sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Hibban, dan An-Nasa’i.
• Al-Harits bin Abdullah Al-A’war Al-Hamdani, dia seorang perawi pendusta, sebagaimana dinyatakan oleh Imam Asy-Sya’bi, Abu Hatim, dan Ibnu Al-Madini.
 
Penilaian Para Ulama Mengenai Hadis Ini
 
Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan dalam Al-Manar Al-Munif (hlm. 98) tentang hadis-hadis yang tidak sahih yang membicarakan kejadian masa depan, seperti hadis akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, dan para gadis keluar dari pingitannya, akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, perang antarsuku akan terjadi di bulan Dzulqadah, lalu di bulan Dzulhijjah terjadi pertumpahan darah. Dalam hadis disebutkan bahwa ada suara keras pada bulan Ramadan, pada malam Jumat pertengahan Ramadan.
 
Mufti kerajaan Saudi Arabia pada masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menyatakan:
“Hadis ini tidak sahih. Hadis ini adalah hadis yang batil dan berisi kedustaan. Padahal bertahun-tahun kita sudah melewati malam Jumat pada pertengahan Ramadan, namun kejadian itu tidak ada. Segala puji bagi Allah. Kaum Muslimin yang mengetahui hal ini tidak boleh melariskan hadis batil semacam itu, bahkan wajib mengingatkan kebatilan hadis tersebut. Kita ketahui Bersama, bahwa wajib bagi setiap Muslim untuk bertakwa kepada Allah pada setiap waktu, dan hendaklah memeringatkan terkait larangan Allah sampai sempurna ajalnya. Sebagaimana Allah mengingatkan Nabi ﷺ dalam ayat:
 
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
 
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” [QS. Al-Hijr: 99]
 
Maksud Al-Yaqin dalam ayat ini adalah Al-Maut (kematian).
 
Begitu juga Allah ﷻ berfirman:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
 
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya. Dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam.” [QS. Ali Imran: 102]
 
Nabi ﷺ pernah bersabda kepada Mu’adz:
 
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
 
• “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada.
• Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu, dan
• Pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” [HR. Tirmidzi, no. 1987 dan Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini Hasan]. [Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 26:339-341]
 
Ibnul Jauzi rahimahullah menyebutkan dalam bab khusus “Bab: Nampaknya Tanda-Tanda Kuasa Allah dalam Beberapa Bulan, “Hadis ini dipalsukan atas nama Rasulullah ﷺ.” [Al-Mawdhu’aat, 3:191]
 
Jangan Percaya Pada Tukang Ramal, Walau Dia Berlabel Ustadz
 
Sebenarnya kalau mau mengingat kembali Ramadan tahun 2012 dulu, di mana pertengahan Ramadan atau 15 Ramadan 1433 Hijriahnya juga bertepatan dengan umat, bahkan ada ramalan akhir dunia akan terjadi pada Desember tahun tersebut. Coba lihat, apakah ramalan tersebut terbukti?!
 
Akhir kata, kami nasihatkan agar tidak mudah menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. Apalagi yang mengatasnamakan Nabi ﷺ. Karena menyebarkan kedustaan atas nama beliau, memiliki ancaman yang berat.
 
Dari Al-Mughirah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
 
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
 
“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barang siapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di Neraka.” [HR. Bukhari, no. 1291 dan Muslim, no. 4]
 
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan tidak ada lagi penyebaran Hadis Palsu di tengah-tengah kaum Muslimin Indonesia.
 
 
Referensi utama:
 
 
 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
SUARA KERAS AKAN MUNCUL PADA 15 RAMADAN MALAM JUMAT?