بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

 
ANJURAN SALAT TAHIYYATUL MASJID WALAU IMAM SEDANG KHUTBAH
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata:
جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ: “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”
“Sulaik Al-Ghothofani datang ke masjid pada waktu Jumat ketika Rasulullah ﷺ sedang berkhutbah. Ia pun langsung duduk. Maka beliau ﷺ bersabda kepadanya: Wahai Sulaik, berdirilah, lalu salatlah dua rakaat dan ringankanlah salatmu. Kemudian beliau ﷺ bersabda: Jika seorang dari kalian datang ke masjid pada waktu Jumat dan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah ia melakukan salat (Tahiyyatul Masjid) dua rakaat, dan hendaklah ia meringankan salatnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz milik Muslim]
Beberapa Pelajaran:
1. Dianjurkan untuk menghadiri salat Jumat dengan bersegera sebelum khatib naik mimbar, dan hendaklah melakukan salat Tahiyyatul Masjid ketika pertama tiba di masjid.
2. Apabila seseorang datang terlambat setelah khatib naik mimbar, tetap disunnahkan baginya untuk salat Tahiyyatul Masjid walau khatib sedang khutbah, dan dimakruhkan baginya untuk duduk sebelum salat dua rakaat.
3. Dalam keadaan ini, disunnahkan salat yang ringan, tidak memperpanjang bacaan agar dapat segera mendengarkan khutbah.
4. Bolehnya khatib berbicara kepada jamaah apabila ada suatu keperluan, dan jamaah yang diajak berbicara boleh menjawab, karena dalam riwayat lain Sulaik ditanya terlebih dahulu oleh Rasulullah ﷺ:
أَصَلَّيْتَ يَا فُلَانُ قَالَ لَا قَالَ قُمْ فَارْكَعْ
“Apakah engkau sudah salat wahai Fulan? Beliau menjawab: Belum. Nabi ﷺ bersabda: Bangkitlah lalu salat.”
5. Anjuran untuk selalu memerintahkan yang maruf dan melarang yang mungkar, serta membimbing kepada kemaslahatan dalam setiap keadaan, tempat dan waktu.
6. Salat Tahiyyatul Masjid dikerjakan dua rakaat.
7. Salat sunnah di siang hari juga dua rakaat, dua rakaat.
8. Salat Tahiyyatul Masjid masih bisa dikerjakan walau seseorang sudah sempat duduk apabila ia belum mengetahui sebelumnya.
9. Salat Tahiyyatul Masjid tidak boleh ditinggalkan meski di waktu-waktu terlarang untuk salat, karena pendapat yang kuat insya Allah adalah, salat-salat sunnah yang memiliki sebab, boleh dikerjakan, meski di waktu-waktu terlarang.
10. Salat sunnah Tahiyyatul Masjid termasuk Sunnah Muakkadah. Namun apabila sudah dikumandangkan iqamah, maka hendaklah segera memutuskan salat sunnah apa pun, dan ikut salat berjamaah.
[Disarikan dari Syarhu Muslim lin Nawawi rahimahullah, 6/164-165]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah
Sumber:
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#sifatsholatNabi  #shalat #sholat #salat #solat #TahiyatulMasjid #TahiyyatulMasjid #tatacarashalatTahiyatulMasjid #hukumTahiyatulMasjidwalauimamsedangkhutbah