بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

UNTUK YANG MASIH NGOTOT MENDUKUNG ORANG KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN

Takutlah Ancaman Allah: Neraka Paling Dasar – Lebih Di Bawahnya Lagi dari Orang Kafir, Yahudi dan Nashrani

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin, yang menunjukkan bahayanya orang munafik. Dalam awal-awal surat Al Baqarah, disebutkan tiga golongan manusia:

  • Orang beriman disebutkan dalam empat ayat
  • Orang kafir disebutkan dalam dua ayat, sedangkan
  • Orang munafik disebutkan dalam 13 ayat.

Munafik adalah orang yang memiliki sifat nifak (kemunafikan). Kemunafikan sendiri ada dua macam yaitu Nifak I’tiqodi dan Nifak ‘Amali.

Nifak I’tiqodi maksudnya adalah bentuk nifak dalam hati, di mana seseorang menampakkan keislaman namun menyembunyikan kekafiran. Sedangkan Nifak ‘Amali adalah bentuk nifak pada jawarih (anggota badan).

Kemunafikan dalam I’tiqod

Nifak I’tiqodi mengeluarkan seseorang dari Islam dan kemunafikan seperti ini akan membuat seseorang berada PADA DASAR NERAKA di BAWAH orang kafir, Yahudi dan Nashrani.

Contoh Nifak I’tiqodi:

  • Mendustakan Rasul  ﷺ.
  • Mendustakan sebagian ajaran Rasul  ﷺ.
  • Benci pada Rasul  ﷺ.
  • Benci pada sebagian ajaran Rasul  ﷺ.
  • Senang melihat agama Rasul  ﷺ direndahkan.
  • Tidak senang jika agama Rasul  ﷺ mendapatkan kemenangan.

Kemunafikan dalam ‘Amali

Nifak ‘Amali adalah bentuk nifak pada jawarih (anggota badan). Nifak ‘Amali atau nifak ashgor (nifak kecil atau ringan) tidak mengeluarkan seseorang dari Islam. Karena bentuk nifak atau kemunafikan ini nampak dalam sifat lahiriyah dan tidak nampak pada batinnya. Seperti misalnya seseorang yang menampakkan dirinya saleh ketika berada di khalayak ramai. Namun ketika tidak berada di keramaian, ia jauh berbeda.

Oleh karena itu Al Hasan Al Bashri mengatakan:

مِنَ النِّفَاقِ اِخْتِلاَفُ القَلْبِ وَاللِّسَانِ ، وَاخْتِلاَفُ السِّرِّ وَالعَلاَنِيَّةِ ، وَاخْتِلاَفُ الدُّخُوْلِ وَالخُرُوْجِ

“Di antara tanda kemunafikan adalah berbeda antara hati dan lisan, berbeda antara sesuatu yang tersembunyi dan sesuatu yang nampak, berbeda antara yang masuk dan yang keluar.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 490)

Intinya sebagaimana kata Ibnu Rajab, kemunafikan ringan adalah adanya perbedaan antara yang nampak dan yang tersembunyi.

Dan ingatlah, kaum munafik ditempatkan pada jurang Neraka yang paling dasar. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيراً

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisaa’: 145)

 

Sumber: https://rumaysho.com/10836-barangkali-kita-termasuk-munafik.html