بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

HIDAYAH HANYA KUASA SANG ILAHI

Mekkah, Rajab, Tahun ke-10 dari Kenabian

“Sakit yang diderita oleh Abu Tholib semakin parah akibat dari pemboikotan panjang yang dilakukan oleh bangsa Quraisy kepada Bani Hasyim dan Bani Abdul Manaf. Rasulullah ﷺ pun menjenguknya, dengan harapan barangkali di pertemuan terakhirnya ini, sang paman mau menerima agama Islam yang beliau ﷺ dakwahkan.

Rasulullah ﷺ membujuk: ”Wahai paman, ucapkanlah LAA ILAAHA ILALLAH. Itu adalah satu kalimat yang dengannya aku dapat membelamu di sisi Allah ﷻ kelak.”

Namun Abu Thalib enggan tuk mengucapkannya. Akhirnya ia pun meninggal di atas millahnya Abdul Muthalib, yaitu menyekutukan Allah ﷻ dalam beribadah (musyrik).

Padahal Nabi ﷺ sangat ingin hidayah itu sampai kepada Abu Thalib. Namun beliau ﷺ tidak mampu untuk memberikannya, karena hanya Allah ﷻ sajalah yang mampu untuk memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Allah ﷻ pun menurunkan wahyu kepada Nabi ﷺ mengenai sang paman yaitu Abu Thalib:

“اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ“

“Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak akan bisa memberikan hidayah kepada orang-orang yang kau cintai, akan tetapi Allah-lah yang Maha Kuasa untuk memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.” [QS. Al-Qoshoh: 56]

Ayat ini menunjukkan, bahwa hidayah itu hanya milik Allah ﷻ. Siapa pun yang Allah ﷻ kehendaki untuk mendapatkan hidayah, pasti akan mendapatkannya. Dan tentu saja itu atas rahmat dari-Nya. Begitu pula sebaliknya, siapa pun yang tidak dikehendaki oleh Allah ﷻ untuk mendapatkan hidayah, maka hidayah tersebut akan tercegah darinya. Namun selalu ada hikmah besar yang Allah ﷻ sembunyikan di balik itu semua.

Memberikan hidayah adalah tugas dan kehendak Allah ﷻ, BUKAN tugas Nabi ﷺ. Karena tugas beliau ﷺ hanyalah menyampaikan hidayah (risalah wahyu) kepada umat manusia. Allah ﷻ berfirman:

“لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ“

“Bukan tugasmu (Hai Muhammad) untuk memberikan hidayah kepada mereka, akan tetapi Allah-lah yang memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.” [QS. Al-Baqarah: 272]

Walaupun demikian …

Beliau ﷺ dapat menjadi sebab sampainya hidayah kepada umat manusia. Bahkan kesungguhan bliau ﷺ pun sangat besar dalam menyampaikan risalah ini. Cercaan dan hinaan, bahkan permusuhan beliau ﷺ rela menghadapinya, demi mengemban tugas mulia ini, yaitu menyampaikan risalah, dengan harapan agar manusia mendapatkan hidayah melalui risalah yang beliau ﷺ sampaikan tersebut.

Betapa Mahalnya Hidayah

“Tidak semua orang dikehendaki oleh Allah ﷻ untuk mendapatkan hidayah, sebagai bukti akan mahal dan berharganya hidayah ini. Sampai-sampai Imam Asy-Syafi’i rahimahullah pernah mengungkapkan:

“Kalau seandainya hidayah ini dapat aku beli, niscaya aku akan membelinya hingga berkeranjang-keranjang untuk aku bagikan kepada orang-orang yang aku cintai.”

Ibrohnya …

Mendapatkan hidayah itu tak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Oleh karena itu, jagalah hidayah yang sudah ada di pelukanmu. Mintalah pertolongan kepada Allah ﷻ agar diberi keistikamahan untuk selalu memeluk erat hidayah tersebut sekuat tenaga.

Wallahu a’lam.

 

Sumber: Thullab Madasta https://t.me/thullabmadasta/421
Murojaah oleh: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhohullah

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat