بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
ULAMA SALAF DAN KEIKHLASAN
 
Seorang ulama yang mulia dan sangat wara’ (berhati-hati) Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata:
“Tidaklah aku menyembuhkan sesuatu yang lebih sulit daripada niatku.” [Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 19]
 
Yusuf bin Al Husain Ar Razi rahimahullah mengatakan:
”Sesuatu yang paling sulit di dunia ini adalah ikhlas. Betapa sering aku berusaha mengenyahkan riya dari dalam hatiku, namun sepertinya ia kembali muncul dengan warna yang lain.” [Jami’ul ‘Ulum, hal. 25]
 
Ad Daruquthni rahimahullah mengatakan:
”Pada awalnya kami menuntut ilmu bukan semata-mata karena Allah. Akan tetapi ternyata ilmu itu enggan, sehingga dia menyeret kami untuk ikhlas dalam belajar karena Allah.” [Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim, dinukil dari Ma’alim, hal. 20]
 
Asy Syathibi rahimahullah mengatakan:
”Penyakit hati yang paling terakhir menghinggapi hati orang-orang saleh adalah suka mendapat kekuasaan dan gemar menonjolkan diri.” [Al-I’tisham, dinukil dari Ma’alim, hal. 20]
 
Di dalam biografi Ayyub As Sikhtiyani disebutkan oleh Syu’bah, bahwa Ayyub mengatakan:
”Aku sering disebut orang, namun aku tidak senang disebut-sebut.” [Siyar A’lamin Nubala’, dinukil dari Ma’alim, hal. 22]
 
Pada suatu ketika sampai berita kepada Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah, bahwa orang-orang mendoakan kebaikan untuknya. Maka beliau berkata: ”Semoga saja ini bukanlah bentuk istidraj (yang membuatku lupa diri).” [Siyar A’lamin Nubala’, dinukil dari Ma’alim, hal. 22]
 
Begitu pula ketika ada salah seorang muridnya yang mengabarkan pujian orang-orang kepada beliau, Imam Ahmad mengatakan kepada si murid: ”Wahai Abu Bakar. Apabila seseorang telah mengenali hakikat dirinya sendiri, maka ucapan orang tidak akan berguna baginya.” [Siyar A’lamin Nubala’, dinukil dari Ma’alim, hal. 22]
 
Diriwayatkan dari Mutharrif bin Abdullah rahimahullah bahwa dia mengatakan:
”Baiknya hati adalah dengan baiknya amalan. Sedangkan baiknya amalan adalah dengan baiknya niat.” [Jami’ul ‘Ulum, hal. 17]
 
Dari Ibnul Mubarak rahimahullah, dia mengatakan:
”Betapa banyak amal yang kecil menjadi besar gara-gara niat. Dan betapa banyak amal yang besar menjadi kecil gara-gara niat.” [Jami’ul ‘Ulum, hal. 17]
 
Sahl bin Abdullah rahimahullah mengatakan:
”Tidak ada sesuatu yang lebih berat bagi jiwa daripada keikhlasan, karena di dalamnya hawa nafsu tidak ambil bagian sama sekali.” [Jami’ul ‘Ulum, hal. 25]
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
ULAMA SALAF DAN KEIKHLASAN