بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

 

 

APAKAH IKHLAS BERARTI TIDAK BOLEH MENGHARAP PAHALA DAN SURGA?
 
Sebagian ulama dan ahli ibadah punya keyakinan, bahwa jika seseorang beribadah dan mengharap-harap balasan Akhirat yang Allah janjikan, maka ini akan mencacati keikhlasannya. Walaupun mereka tidak menyatakan batalnya amalan karena maksud semacam ini, namun mereka membenci jika seseorang punya maksud demikian.
 
Mereka pun mengatakan: “Jika aku beribadah pada Allah karena mengharap Surga-Nya dan karena takut akan siksa Neraka-Nya, maka aku adalah pekerja yang jelek. Tetapi aku hanya ingin beribadah karena cinta dan rindu pada-Nya.” Perkataan ini juga dikemukakan oleh Robi’ah Al ‘Adawiyah, Imam Al Ghozali dan Syaikhul Islam Ismail Al Harowi.1 Di antara perkataan Robi’ah Al Adawiyah dalam bait syairnya: “Aku sama sekali tidak mengharap Surga dan takut pada Neraka (sebagai balasan ibadah). Dan aku tidak mengharap rasa cintaku ini sebagai pengganti.”
 
Jadi intinya mereka bermaksud mengatakan, bahwa janganlah seseorang beramal karena ingin mengharap pahala, mengharap balasan di sisi Allah, ingin mengharap Surga atau takut pada siksa Neraka. Ini namanya tidak ikhlas.
 
Namun jika kita perhatikan kembali pada Alquran dan petunjuk Nabi ﷺ, sungguh pendapat mereka-mereka JAUH DARI KEBENARAN. Berikut beberapa buktinya:
 
Allah taala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.” [QS. Al Kahfi: 107-108]
 
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam pun Meminta Surga
 
Sebagaimana doa beliau: “Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai Surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy Syu’ara: 85-87)
 
Nabi Muhammad ﷺ pun Meminta Surga
 
Dari Abu Sholih, dari beberapa sahabat Nabi ﷺ, beliau ﷺ pernah bertanya kepada seseorang: “Doa apa yang engkau baca di dalam shalat?” “Aku membaca tahiyyat, lalu aku ucapkan ‘Allahumma inni as-alukal jannah wa a’udzu bika minannar‘ (artinya: “ Aku memohon pada-Mu Surga dan aku berlindung dari siksa Neraka). Aku sendiri tidak mengetahui kalau engkau mendengungkannya begitu pula Mu’adz”, jawab orang tersebut. Kemudian Nabi ﷺ bersabda: “Kami sendiri memohon Surga (atau berlindung dari Neraka).” [HR. Abu Daud no. 792]
 
Setelah kita melihat sendiri dan menyaksikan dengan seksama berbagai ayat Alquran dan riwayat hadts yang telah dikemukakan di atas, hal ini menunjukkan, bahwa seluruh ajaran agama ini mengajak setiap hamba untuk mencari Surga dan berlindung dari Neraka-Nya.
 
Yang namanya ikhlas adalah seseorang beramal dengan mengharap segala apa yang ada di sisi Allah, yaitu mengharap Surga dengan segala kenikmatannya (baik bidadari, berbagai buah, sungai di Surga, rumah di Surga, dsb), termasuk pula dalam hal ini adalah ingin melihat Allah di Akhirat kelak. Begitu pula yang namanya ikhlas adalah seseorang beribadah karena takut akan siksa Neraka. Inilah yang namanya ikhlas.
 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

 

 

#arti #definisi #makna #ikhlas #ihlas #ikhlash #artiikhlas #mengharapkanbalasanibadah #balasanibadah #balasanamalan #mengharappahala #mengharapSurga #mintaimbalan ibadah #imbalanibadah #hukummengharapkanbalasan #hukum