بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
DOA MEMINTA PERLINDUNGAN DARI RASA LAPAR DAN SIFAT KHIANAT
 
 
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُوعِ ، فَإنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الخِيَانَةِ ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ البِطَانَةُ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ mengucapkan:
 
(( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُوعِ ، فَإنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الخِيَانَةِ ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ البِطَانَةُ ))
 
ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL JUU’, FA-INNAHU BI’SADH-DHOJII’, WA A’UDZU BIKA MINAL KHIYAANAH, FA-INNAHAA BI’SATIL BITHOONAH
 
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan, karena ia adalah sejelek-jeleknya teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari pengkhianatan, karena ia sejelek-jeleknya teman yang menyertai.” [HR. Abu Daud dengan sanad yang Sahih]
 
[HR. Abu Daud, no. 1547 dan An-Nasai dari jalur ‘Abdullah bin Idris, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ajlan, dari Sa’id bin Abu Sa’id darinya dengannya. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy mengatakan, bahwa hadis ini sanadnya Hasan, perawinya tsiqqah, yaitu terpercaya, selain Muhammad bin ‘Ajlan di mana ia adalah perawi yang shaduq, jujur]
 
Keterangan Hadis
 
• Adh-dhajii’ artinya yang menemani engkau ketika tidur pada satu ranjang.
 
• Khianat artinya tidak menunaikan amanat pada Allah Sang Khaliq dan pada makhluk.
 
• Al-bithanah adalah berlaku khusus pada laki-laki. Yang dimaksud adalah sifat khusus yang ada dalam batin.
 
Faidah Hadis
 
a) Sifat lapar menghalangi dari istirahatnya jiwa dan hati. Lapar melemahkan kekuatan dan berpengaruh pada pikiran yang kotor, dan berkhayal yang rusak, sehingga ibadah seseorang jadi berkurang. Oleh karena itu, Islam melarang puasa wishal, lanjut berpuasa tanpa berbuka.
 
b) Hendaklah kita menunaikan amanat dengan baik.
 
c) Hendaklah kita bisa istiqamah dan kokoh dalam berakhlak yang mulia dalam setiap keadaan.
 
d) Siapa saja yang mendapati sifat-sifat tercela pada dirinya, segeralah untuk memerbaiki diri, menghapus sifat jelek tadi, menyucikan diri, dan taat pada Rabbnya.
 
e) Siapa saja yang selamat dari sifat-sifat tercela, maka pujilah Allah yang telah menyempurnakan nikmat kepada kita, dan kita terus meminta kepada Allah agar bisa istiqamah.
 
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
 
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
DOA MEMINTA PERLINDUNGAN DARI RASA LAPAR DAN SIFAT KHIANAT