بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#SifatPuasaNabi
#SeriPuasaRamadan

BOLEHKAH LIBUR PUASA RAMADAN, JIKA PEKERJAAN SANGAT MELELAHKAN?

Ditanyakan kepada asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih al-‘Utsaimiin rahimahullah:

Pertanyaan:

Apakah para buruh/pekerja, boleh tidak puasa, jika sangat berat untuk puasa?

جـ: عليهم أن يصوموا وأن يستعينوا بالله عز وجل، فمن استعان بالله أعانه الله، فإذا رأوا أثناء النهار عطشاً يضرهم، أو يكون سبباً في هلاكهم فلا حرج عليهم أن يفطروا للضرورة، ولكن خير من هذا أن يتفقوا مع الكفيل، أو صاحب العمل على أن يكون عملهم في رمضان ليلاً، أو بعضه في الليل وبعضه في أول النهار، أو أن يخفف من ساعات العمل حتى يقوموا بالعمل والصيام على وجه مريح

Jawaban:

“Mereka mesti tetap berpuasa. Dan pula, hendaknya mereka memohon pertolongan pada Allah subhanahu wa ta’ala (agar kuat puasa). Siapa yang minta tolong pada Allah, maka Allah pasti bantu.

Namun andaikata di siang hari dia sangat kehausan yang bisa membahayakan kesehatannya, atau bisa membuat dia sampai binasa, maka boleh berbuka lantaran kondisi darurat.

Dan solusi yang lebih baik lagi, hendaknya dia membuat kesepakatan dengan bos kerjanya atau mandornya, apakah agar:

  • – Pada bulan Ramadan pekerjaan dilakukan malam hari saja.
  • – Atau dengan dibagi, setengah hari siang dan setengahnya lagi malam.
  • – Atau agar bisa mengurangi jam kerjanya saat Ramadan.

Sehingga dengan itu dia bisa menjalankan pekerjaan sekaligus puasa, dengan tenang.”

 

Sumber:  [Majmu’ Fataawaa wa Rasaa’il, XIX/89]

Rangkaian tulisan seputar puasa dalam Majmu’ah al-Mubarakah ini dikumpulkan oleh: Abdush Shamad Tenggarong -Semoga Allah menjaganya dan meluruskan tiap langkahnya-

 

Sumber: http://nasehatetam.com/read/308/libur-puasa-Ramadan-jika-pekerjaan-sangat-melelahkan#sthash.DQ3jK9P0.dpuf