بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
URGENSI MENGENAL KISAH-KISAH DALAM ALQURAN
 
Oleh: Ustadz Khalid Syamhudi Lc
 
Alquran merupakan petunjuk bagi manusia. Artinya semua yang disampaikannya merupakan pesan dan nasihat-nasihat, sehingga menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam membentuk pribadi manusia, dari dahulu sampai dengan sekarang. Di antara metode Alquran dalam menyampaikan pesan dan nasihat adalah melalui kisah.
 
Alquran membawakan banyak sekali kisah, baik berkenaan dengan perjalanan para nabi dan rasul, juga berbagai peristiwa yang terjadi antara mereka dengan orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang kafir. Juga berkenaan dengan kisah sejumlah orang atau kelompok, seperti kisah Maryam, Luqman, Dzulqarnain, Qarun, pemuda al-Kahfi, tentara gajah, orang-orang yang dilemparkan ke dalam parit api, dan kisah-kisah lainnya.
 
Kisah-kisah dalam Alquran itu sarat dengan pesan dan nasihat, baik secara tersurat maupun tersirat. Dalam menyampaikan pesan dan nasihat, tidak harus selalu disampaikan dengan jelas dan gamblang dengan metode ceramah. Terkadang melalui kisah yang perlu perenungan terlebih dahulu itu lebih mengena di hati.
 
Urgensi Kisah-Kisah Dalam Alquran
 
Kisah atau cerita yang benar adalah salah satu metode yang sangat menyenangkan dan menyentuh hati untuk menjadi sarana menumbuhkan iman. Kisah-kisah dalam Alquran merupakan kisah paling benar, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ﷻ:
 
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا
 
“Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?” [QS. an-Nisa’/4:87]
 
Demikianlah semua kisah dan cerita yang ada dalam Alquran adalah benar dan pas, karena menceritakan realita yang terjadi tanpa ada pengurangan dan penambahan. Allah ﷻ berfirman:
 
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ
 
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad), cerita ini dengan benar.”[QS. Al-Kahfi/18:13]
 
Juga firman-Nya:
 
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
 
“Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar. Dan tak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) selain Allah. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [QS. Ali Imran/ 3:62]
 
Allah ﷻ suci dari sifat dusta, sehingga tidak mungkin Allah ﷻ mengisahkan kisah-kisah yang tidak terjadi atau fiktif. Allah ﷻ juga Maha Mengetahui, Mendengar dan Melihat serta Menyaksikan semuanya. Oleh karena itu, ketika Allah ﷻ mengisahkan satu kisah, berarti kisah itu benar dan diceritakan berdasarkan ilmu.
 
Kisah Alquran juga merupakan sebaik-baik kisah, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ﷻ:
 
ن َحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَٰذَا الْقُرْآنَ
 
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik, dengan mewahyukan Alquran ini kepadamu.” [QS. Yusuf/ 12:3]
 
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini mengatakan:
“Hal itu karena kisah-kisahnya benar, kalimat-kalimatnya terangkai dengan baik, dan makna yang terkandung begitu indah.” [Taisir Kar imirrahman].
 
Oleh karena itu, kisah-kisah Alquran merupakan kisah yang paling bermanfaat. Allah ﷻ berfirman:
 
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
 
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” [QS. Yusuf/12:111]
 
Siapa saja yang meyakini bahwa semua kisah-kisah dalam Alquran dan yang disampaikan Rasulullah ﷺ adalah benar dan nyata, maka insya Allah, kisah-kisah itu akan memberikan pengaruh besar pada perbaikan dan pembinaan diri.
 
Demikian penting kisah-kisah ini, hingga Allah ﷻ perintahkan Rasulullah ﷺ untuk menceritakan kepada manusia semua kisah yang diketahuinya, agar menjadi bahan renungan dan mengambil pelajaran. Allah ﷻ berfirman:
 
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
 
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya. Dan jika kamu membiarkannya, dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu, agar mereka berpikir.” [QS. al-A’raf/7: 176]
 
Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali mengatakan, bahwa tujuan dihadirkan kisah-kisah para nabi adalah untuk memberikan pelajaran kepada kaum Mukminin sepanjang masa, agar menjadi bekal bagi para pengikut mereka yang jujur dan ikhlas. [Sahih Qashashil Anbiya, hlm. 5]
 
Memang demikianlah, para nabi dan para dai sejak dahulu telah mengambil pelajaran dari kisah-kisah umat terdahulu, untuk terus memenuhi jiwa mereka dan meneguhkan hati mereka. Allah ﷻ berfirman:
 
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
 
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Dan dalam Surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” [QS. Hud/11:120]
 
Beberapa Hikmah Dikisahkan Kisah-Kisah dalam Alquran
 
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang hikmah kisah-kisah dalam Alquran:
 
• Penjelasan mengenai hikmah Allah ﷻ dalam kandungan kisah-kisah tersebut, sebagaimana firman-Nya:
 
وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنَ الْأَنْبَاءِ مَا فِيهِ مُزْدَجَرٌ ﴿٤﴾ حِكْمَةٌ بَالِغَةٌ ۖ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُ
“Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran). Itulah suatu hikmah yang sempurna. Maka peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka).” [QS. al-Qamar/54:4-5]
 
• Menjelaskan keadilan Allah ﷻ melalui hukuman-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya. Allah ﷻ berfirman tentang orang-orang yang mendustakan-Nya:
 
وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَٰكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ۖ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ ۖ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ
“Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena itu tiadalah bermanfaat sedikit pun kepada mereka Sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Rabbmu datang. Dan Sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka, kecuali kebinasaan.” [QS. Hud/ 11:101]
 
• Menjelaskan karunia-Nya berupa pemberian pahala dan keselamatan kepada yang beriman, sebagaimana firman-Nya:
 
إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ ۖ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ
“Kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing.” [QS. Al-Qamar/54:34]
 
• Sebagai hiburan bagi Nabi ﷺ dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakannya, sebagaimana firman-Nya:
 
وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتَابِ الْمُنِيرِ ﴿٢٥﴾ ثُمَّ أَخَذْتُ الَّذِينَ كَفَرُوا ۖ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ
“Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya). Kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir. Maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.” [QS. Fathir/35:25-26]
 
• Sebagai motivasi bagi kaum Mukminin agar tegar dalam keimanan. Bahkan bertambah imannya saat mereka tahu, kaum Mukminin terdahulu telah selamat dan menang saat diperintahkan berjihad.
 
• Sebagai peringatan bagi orang-orang kafir akan akibat buruk yang mereka dapatkan, jika mereka terus-menerus dalam kekufuran, sebagaimana firman-Nya:
 
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۖ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka, dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu.” [QS. Muhammad/47:10]
 
• Semakin mengukuh kebenaran risalah Nabi Muhammad ﷺ. Sebab berita-berita tentang umat-umat terdahulu tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:
 
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ ۖ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَٰذَا
“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini.” [QS. Hud/11:49]
 
Dan juga berfirman:
 
أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا اللَّهُ
“Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah.” [QS. Ibrahim/ 14:9] [Ushul Fit Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin , hlm.50-51]
 
Demikianlah urgensi kisah-kisah dalam Alquran yang sudah seharusnya kita semua mampu mengambil pelajaran darinya.
Semoga penjelasan ini memberikan dorongan dan motivasi untuk mengenal lebih jauh kisah-kisah yang ada dalam Alquran.
 
Wabillahit taufiq.
 
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIX/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ]
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
URGENSI MENGENAL KISAH-KISAH DALAM ALQURAN
URGENSI MENGENAL KISAH-KISAH DALAM ALQURAN
URGENSI MENGENAL KISAH-KISAH DALAM ALQURAN