بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

TOBAT WAJIB DILAKUKAN DENGAN SEGERA, TIDAK BOLEH DITUNDA

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ، فَإِنِّيْ أَتُوْبُ إِلَى اللهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ

Rasulullah ﷺ bersabda: ‘“Wahai sekalian manusia, bertobatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertobat kepada Allah dan minta ampun kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali.’” [Hadis ini Sahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/260-261 dan V/411) dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir (I/301-302, no. 886 dan selainnya]

Allah ﷻ memerintahkan kita untuk bertobat, dan perintah ini merupakan perintah wajib yang harus segera dilaksanakan sebelum ajal tiba.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya bertobat kepada Allah ﷻ dari perbuatan dosa adalah wajib dilakukan dengan segera dan tidak boleh ditunda.” [Madarijus Salikin (I/297), cet. Darul Hadis-Kairo]

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata:
“Para ulama telah sepakat, bahwa bertobat dari seluruh perbuatan maksiat adalah wajib. Wajib dilakukan dengan segera dan tidak boleh ditunda, baik itu dosa kecil apalagi dosa besar.” [Syarhu Shahih Muslim (XVII/59)]

Kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia banyak sekali. Setiap hari manusia pernah berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, baik dosa kepada al-Khaliq (Allah Maha Pencipta) maupun dosa kepada makhluk-Nya. Setiap anggota tubuh manusia pernah melakukan kesalahan dan dosa. Mata sering melihat yang haram, lidah sering bicara yang tidak benar, berdusta, melaknat, sumpah palsu, menuduh, membicarakan aib sesama Muslim (ghibah), mencela, mengejek, menghina, mengadu domba, menfitnah, dan lain-lain. Telinga sering mendengarkan lagu dan musik yang jelas hukumnya haram, tangan sering menyentuh perempuan yang bukan mahram, mengambil barang yang bukan miliknya (ghasab), mencuri, memukul, bahkan membunuh, atau melakukan kejahatan yang lainnya. Kaki pun sering melangkah ke tempat-tempat maksiat dan dosa-dosa lainnya.

Dosa dan kesalahan akan berakibat keburukan dan kehinaan bagi pelakunya, baik di dunia maupun di Akhirat, bila orang itu tidak segera bertobat kepada Allah. Setiap Muslim dan Muslimah pernah berbuat salah, baik dia sebagai orang awam maupun seorang ustadz, dai, pendidik, kyai, ataupun ulama. Karena itu, setiap orang tidak boleh lepas dari istighfar dan selalu bertobat kepada-Nya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ. Setiap hari beliau ﷺ memohon ampun kepada Allah ﷻ sebanyak seratus kali. Bahkan dalam suatu hadis disebutkan, bahwa beliau ﷺ meminta ampun kepada Allah ﷻ seratus kali dalam satu majelisnya.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata:”Kami pernah menghitung di satu majelis Rasulullah ﷺ, bahwa seratus kali beliau ﷺ mengucapkan:

رَبِّ اغْفِرْلِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim.

Artinya:
Ya Rabb-ku! Ampunilah aku dan aku bertobat kepada-Mu. Sungguh, Engkau Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang. [Sahih: HR. At-Tirmidzi )no. 3434); Abu Dawud (no. 1516); Ibnu Majah (no. 3814). Lihat Sahih Sunan at-Tirmidzi (III/153 no. 2731), lafal ini milik Abu Dawud]

Apabila ada yang beranggapan bahwa dirinya telah melakukan perbuatan dosa yang banyak sekali, sehingga merasa dosanya tidak akan diampuni oleh Allah ﷻ, maka orang ini harus mengubah anggapan buruknya itu. Dia harus yakin bahwa Allah ﷻ akan mengampuni segala dosa, jika pelakunya bertobat kepada Allah ﷻ dengan tobat nashuh.

Segeralah bertobat! Tidak ada kata terlambat dalam masalah tobat. Pintu tobat selalu terbuka sampai matahari terbit dari Barat.

Seorang Muslim tidak boleh merasa putus asa dari rahmat Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.’ Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [QS. Az-Zumar/39:53]

Di samping itu, ada banyak hadis yang menunjukkan, bahwa Allah ﷻ senantiasa memberi ampunan di setiap waktu dan menerima tobat setiap saat. Dia Azza wa Jalla selalu mendengar istighfar dan mengetahui tobat hamba-Nya, kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, jika ada orang yang mengabaikan masalah tobat ini dan lengah dalam menggunakan kesempatan untuk mencapai keselamatan, maka rahmat Allah nan luas itu akan berbalik menjadi malapetaka, kesedihan, dan kepedihan di Padang Mahsyar. Hal ini tak ubahnya seseorang yang sedang kehausan, padahal di hadapannya ada air bersih namun ia tidak dapat menjamahnya, hingga akhirnya maut menjemput, sesudah merasakan penderitaan haus tersebut. Begitulah gambaran orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka. Pintu rahmat sebenarnya terbuka lebar, tetapi mereka enggan memasukinya. Jalan keselamatan sudah tersedia, namun mereka tetap berjalan di jalan kesesatan.

Apabila tanda-tanda Kiamat besar telah tampak, yakni matahari sudah terbit dari Barat, kematian sudah di ambang pintu, yakni nyawa sudah berada di tenggorokan, maka tobat tidak lagi diterima. Wal’iyadzubillah.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

“Tobat itu bukanlah bagi orang-orang yang berbuat kemaksiatan, sehingga apabila kematian telah datang kepada seseorang di antara mereka lalu ia berkata: ‘Sungguh sekarang ini aku tobat dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati dalam keadaan kafir. Bagi mereka Kami sediakan siksa yang pedih.” [QS. An-Nisa’/4:18]

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا رَآهَا النَّاسُ آمَنَ مَنْ عَلَيْهَا، فَذَاكَ حِينَ : لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ

“Hari Kiamat tidak terjadi sampai matahari terbit dari Barat. Ketika manusia melihatnya, mereka semua beriman (kepada Allah). Maka saat itulah, “Tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu.” [Sahih: HR. Al-Bukhari (no. 4635), dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Penjelasan ini dinukil dari Tafsir Ibni Katsir (III/371), cet. Daar Thaybah]

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ

“Barang siapa tobat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima tobatnya. [Sahih: HR. Muslim (no. 2703), dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu]

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhuma, Nabi ﷺ bersabda, yang artinya, ”Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba, selama (roh) belum sampai di tenggorokan.” [Hasan: HR. At-Tirmidzi (no. 3537); Ibnu Majah (no. 4253); Ahmad (II/132, 153), dan al-Hakim (IV/257). Lafal hadis ini menurut Imam at-Tirmidzi]

Dinukil dari: https://almanhaj.or.id/12613-segeralah-bertobat-kepada-allah-azza-wa-jalla-dan-perbanyaklah-istighfar-2.html

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

 

TOBAT WAJIB DILAKUKAN DENGAN SEGERA, TIDAK BOLEH DITUNDA

TOBAT WAJIB DILAKUKAN DENGAN SEGERA, TIDAK BOLEH DITUNDA

TOBAT WAJIB DILAKUKAN DENGAN SEGERA, TIDAK BOLEH DITUNDA