بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#Nasihat_Ulama

TIPS MENGHILANGKAN SEDIH DAN GALAU

Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata:

ومما يدفع به الهم والقلق اجتماع الفكر كله على الاهتمام بعمل اليوم الحاضر وقطعه عن الاهتمام في الوقت المستقبل وعن الحزن على الوقت الماضي ولهذا استعاذ النبي صلى الله عليه وسلم من الهم والحزن

“Di antara tips menghilangkan sedih dan galau, adalah dengan memfokuskan seluruh pikiran pada agenda kegiatan hari ini, dan memutuskan kekhawatiran dalam menghadapi masa depan dan kesedihan atas sesuatu yang telah berlalu. Oleh karena itu Nabi ﷺ pernah memohon perlindungan kepada Allah, dari kesedihan yang telah berlalu dan kekhawatiran terhadap masa depan.”

[Al-Wasaailul Mufiidah lil Hayaatis Sa’iidah, hal. 18]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ#Petuah_Ulama?TIPS MENGHILANGKAN SEDIH DAN GALAU✅Asy-Syaikh Abdur Rahman bin…

Posted by Markaz Ta'awun Dakwah dan Bimbingan Islam – www.taawundakwah.com on Monday, August 15, 2016

 

 

 

Catatan Tambahan:

DI ANTARA DOA DI SAAT SEDIH, GELISAH DAN GALAU

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ ، وَابْنُ عَبْدِكَ ، وَابْنُ أَمَتِكَ ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ ، عَدْلٌ فِيَّ قَضاَؤُكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ ، أَوِاسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَبَ هَمِّيْ

 

ALLOHUMMA INNII ‘ABDUKA, WABNU ‘ABDIKA, WABNU AMATIKA, NAASHIYATII BIYADIKA, MAADHIN FIYYA HUKMUKA, ‘ADLUN FIYYA QODHOO-UKA, AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWALAKA, SAMMAYTA BIHI NAFSAKA, AW ANZALTAHU FII KITAABIKA, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIKA, AWIS TA’ TSAR TA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAKA, AN TAJ’ALAL QUR-AANA ROBBII’A QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.
Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.” (HR. Ahmad I/391, 452, al-Hakim I/509, Ibnu Hibban no. 2372 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Kalimuth Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Ahaadits ash-Shahiihah no. 199).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan (galau) & kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas pent) melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan (kegundahan)-nya serta menggantikannya dengan kegembiraan.”

Kalau untuk perempuan, maka selayaknya dia mengucapkan dalam doanya, dengan bentuk yang ma’ruf bagi wanita sebagai berikut:

ALLOHUMMA INNI AMATUK, IBNATU ‘ABDIKA, IBNATU AMATIK NAASHIYATII BIYADIKA, MAADHIN FIYYA HUKMUKA, ‘ADLUN FIYYA QODHOO-UKA, AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWALAKA, SAMMAYTA BIHI NAFSAKA, AW ANZALTAHU FII KITAABIKA, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIKA, AWIS TA’ TSAR TA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAKA, AN TAJ’ALAL QUR-AANA ROBBII’A QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.

Artinya:

Ya Allah sesungguhnya aku adalah hamba wanita-Mu, anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.

Wallahu a’lam