بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
TEROMPET ITU BUDAYA YAHUDI
 
Terompet itu budaya Yahudi. Namun itulah yang dilakukan oleh kaum Muslimin di malam tahun baru, hanya mengekor budaya Yahudi.
 
Tak percaya?
 
Silakan renungkan hadis berikut ini. Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah Anshar:
 
عَنْ أَبِى عُمَيْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمُومَةٍ لَهُ مِنَ الأَنْصَارِ قَالَ اهْتَمَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لِلصَّلاَةِ كَيْفَ يَجْمَعُ النَّاسَ لَهَا فَقِيلَ لَهُ انْصِبْ رَايَةً عِنْدَ حُضُورِ الصَّلاَةِ فَإِذَا رَأَوْهَا آذَنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ قَالَ فَذُكِرَ لَهُ الْقُنْعُ – يَعْنِى الشَّبُّورَ – وَقَالَ زِيَادٌ شَبُّورَ الْيَهُودِ فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ وَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُودِ ». قَالَ فَذُكِرَ لَهُ النَّاقُوسُ فَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى ». فَانْصَرَفَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ
 
“Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan: ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar, maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju. Lantas beliau bersabda: ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar: ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.” [HR. Abu Daud no. 498. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini Shahih)
 
Dari hadis di atas menunjukkan bahwa terompet itu tradisi Yahudi. Nah itulah yang diikuti oleh orang-orang yang merayakan tahun baru. Budaya Yahudilah yang diikuti.
 
Memanfaatkan uang untuk membeli terompet tahun baru termasuk PEMBOROSAN karena telah menyalurkan harta tidak pada kebaikan. Allah ta’ala berfirman:
 
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
 
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” [QS. Al Isra’: 26-27]
 
Az Zujaj berkata, bahwa yang dimaksud boros adalah:
 
النفقة في غير طاعة الله
 
“Mengeluarkan nafkah pada selain ketaatan pada Allah.” [Disebutkan dalam Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi]
 
Apa seorang Muslim boleh mengikuti budaya Yahudi?
 
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
 
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ ». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ ».
 
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata: “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” [HR. Muslim no. 2669]
 
Silakan berpikir jika ingin menjadi seorang Muslim sejati.
Hanya Allah yang memberi hidayah.
 
 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#terompetitubudayaYahudi, #terompet, #Yahudi, #kebiasaanYahudi, #tiupterompet, #tahunbaru, #bidah, #akidahIslam, #aqidahIslam, #lubangbiawak, #lubangdhob #boros, #pemborosan #malamtahunbaru, #NewYearseve