بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
TENTANG UCAPAN SELAMAT DI HARI RAYA
 
>> Masalah Mengucapkan Minal ‘Aidin Wal Faizin dan Mohon Maaf Lahir dan Batin
>> (Penjelasan dari Ustadz DR. Musyaffa Ad-Dariny)
 
Sebagian orang menyalahkan ucapan selamat saat hari raya “Minal aa’idin wal faa’iziin”, karena artinya, “Semoga termasuk orang-orang yang kembali dan menang.”
 
Mereka juga mengatakan: Orang-orang Arab tidak menggunakan ucapan selamat seperti itu.
 
Maka kita katakan: Arti yang paling tepat untuk ucapan “Minal Aa’idin Wal Faa’iziin” adalah, “Selamat berhari raya, dan semoga termasuk orang yang mendapatkan kemenangan.”
 
Maksud dari ucapan ini adalah memberikan ucapan selamat berhari raya, dan MENDOAKAN semoga orang tersebut termasuk orang yang menang dengan banyak pahala, ampunan, dan kemuliaan yang dijanjikan oleh Allah di Bulan Ramadan.
 
Tidak benar bila ‘ucapan selamat’ itu tidak digunakan orang-orang Arab, karena saya sendiri selama di Madinah pernah mendengar beberapa orang Arab mengatakannya, terutama mereka yang berasal dari negeri Syam.
 
Para ulama telah menegaskan, bahwa ucapan selamat untuk datangnya hari raya tidak ada batasannya. Selama maknanya baik, maka dibolehkan, karena syariat tidaklah membatasinya dengan ucapan atau doa-doa tertentu.
 
Hal ini sama dengan dibolehkannya merayakan Hari Idul Fitri dengan permainan, nasyid, dan hal-hal mubah lainnya. Syariat tidak membatasi jenis permainannya, atau jenis nasyidnya. Selama hal mubah itu tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, maka dibolehkan.
 
Sehingga ‘ucapan selamat’ ini tidak mengapa. Maknanya baik, dan cocok diucapkan di momen Hari Raya Idul Fitri. Wallahu a’lam.
 
Bagi yang ingin memasyarakatkan ucapan selamat yang dipakai oleh para sahabat radhiyallahu anhum, maka itu merupakan hal yang sangat baik. Mereka mengucapkan: “Taqobbalallohu Minna wa Minkum”, yang artinya semoga Allah menerima amal kebaikan kita semua.
 
Namun bukan berarti kita boleh mengharamkan atau menyalahkan ‘ucapan selamat’ lainnya tanpa dasar dalil yang kuat. Wallahu a’lam.
 
Di antara contoh ucapan selamat lain yang maknanya baik dan biasa diucapkan oleh sebagian kaum muslimin adalah:
 
“‘Iidukum Mubarok” (Semoga hari rayanya penuh dengan keberkahan).
 
“‘Iidukum Sa’iid” (Semoga hari rayanya penuh dengan kebahagiaan).
 
“Taqobbalahu Thoa’atakum” (Semoga Allah terima amal ketaatannya).
 
Tidak mengapa pula menyelipkan ucapan “Mohon maaf lahir batin”, setelah ucapan minal ‘aa-idin wal fa-izin, karena maksudnya meminta atau mengingatkan agar saling memaafkan. Waktu hari raya adalah momen berkumpulnya karib kerabat, sehingga sangat pas bila digunakan untuk saling memaafkan, dan memererat atau memerbaiki tali silaturahim.
 
Ucapan Selamat Hari Raya yang Masih Boleh
 
a) Ied mubarak, semoga menjadi Ied yang penuh berkah.
b) Minal ‘aidin wal faizin, selamat berhari raya dan meraih kemenangan.
c) Minal ‘aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.
d) Kullu ‘aamin wa antum bi khair. Semoga di sepanjang tahun terus berada dalam kebaikan.
e) Selamat Idul Fithri 1442 H.
f) Sugeng Riyadi 1442 H (selamat hari raya) dalam bahasa Jawa.
 
Dalam fatwa Islamweb, ucapan selamat tersebut boleh diucapkan sebelum atau sesudah Salat Id.
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
TENTANG UCAPAN SELAMAT DI HARI RAYA