بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

SIAPA BINATANG TERBURUK?

Setiap yang Non-Muslim adalah Kafir

Jadi, selain Islam adalah kafir. Ini PRINSIP AKIDAH YANG MESTI DIPAHAMI OLEH SETIAP MUSLIM. Banyak ayat Alquran yang membuktikan pernyataan di atas. Allah ta’ala berfirman:

لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ

“Orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka), tidak akan meninggalkan (agamanya), sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.” (QS. Al Bayyinah: 1).

Begitu pula Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al Bayyinah: 6).

Syaikh As Sa’di menyatakan: “Mereka dikatakan sejelek-jelek makhluk karena MEREKA MENGETAHUI KEBENARAN NAMUN MEREKA MENINGGALKANNYA. Akhirnya mereka menuai kerugian di dunia dan Akhirat.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menuturkan: “Orang Yahudi, Nasrani, dan kaum musyrikin adalah sejelek-jelek makhluk. Ini juga yang disebutkan dalam ayat lainnya:

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” (QS. Al Anfal: 55).

Dalam ayat lainnya disebutkan pula:

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (22) وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ (23)

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun. Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). ” (QS. Al Anfal: 22-23).” (Tafsir Juz ‘Amma, hal. 283-284).

Ada sebuah riwayat dalam shahih Muslim, Nabi ﷺ bersabda:

وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya. Tidak ada seorang pun dari umat ini (yaitu Yahudi dan Nasrani), lalu ia mati dalam keadaan tidak beriman pada wahyu yang aku diutus dengannya, kecuali ia pasti termasuk penduduk Neraka.” (HR. Muslim dalam Al Iman 153, Musnad Ahmad bin Hambal 2: 317)

Oleh karena itu, SIAPA SAJA YANG TIDAK MENGAFIRKAN YAHUDI DAN NASRANI, MAKA IA JUGA IKUT KAFIR. Hal ini berdasarkan kaidah yang sudah digariskan para ulama:

مَنْ لَمْ يَكْفُر الكَافِرَ بَعْدَ إِقَامَةِ الحُجَّةِ عَلَيْهِ فَهُوَ كَافِرٌ

“Barang siapa yang tidak mengafirkan orang kafir setelah ditegakkan hujjah (penjelasan) baginya, maka ia kafir.”

Hanya Allah yang memberi taufik.

Dinukil dari tulisan berjudul: “Non Muslim itu Kafir” oleh:  Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafizhahullah

Sumber : https://rumaysho.com/9081-non-muslim-itu-kafir.html