بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

SEORANG PEMIMPIN YANG JAHAT DAN KEJI HANYALAH DIANGKAT SEBAGAIMANA KEADAAN RAKYATNYA
>> Bila rakyat terus bermaksiat, akan diberi pemimpin yang zalim
 
Untuk memerbaiki masyarakat hendaknya JANGAN hanya fokus ke pemimpin saja. Tetapi hendaknya juga memerhatikan keadaan masyarakatnya. Juga karena pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Bisa jadi adanya penguasa yang zalim itu adalah hukuman yang ditimpakan Allah untuk rakyat yang zalim juga, karena terus menerus bermakasiat. Allah ﷻ berfirman:
 
وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
 
“Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi penguasa bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.” [QS. Al An’aam: 129]
 
Munculnya pemimpin yang zalim bisa jadi akibat perbuatan rakyatnya.
 
Jika ingin menyalahkan jeleknya kepemimpinan pemimpin, maka rakyatnyalah yang lebih dahulu mengintropeksi diri. Karena pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya.
 
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:
 
وتأمل حكمته تعالى في ان جعل ملوك العباد وأمراءهم وولاتهم من جنس اعمالهم بل كأن أعمالهم ظهرت في صور ولاتهم وملوكهم فإن ساتقاموا استقامت ملوكهم وإن عدلوا عدلت عليهم وإن جاروا جارت ملوكهم وولاتهم وإن ظهر فيهم المكر والخديعة فولاتهم كذلك وإن منعوا حقوق الله لديهم وبخلوا بها منعت ملوكهم وولاتهم ما لهم عندهم من الحق ونحلوا بها عليهم وإن اخذوا ممن يستضعفونه مالا يستحقونه في معاملتهم اخذت منهم الملوك مالا يستحقونه وضربت عليهم المكوس والوظائف وكلما يستخرجونه من الضعيف يستخرجه الملوك منهم بالقوة فعمالهم ظهرت في صور اعمالهم وليس في الحكمة الالهية ان يولى على الاشرار الفجار الا من يكون من جنسهم
 
“Renungkanlah hikmah Allah taala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia, adalah sama dengan amalan rakyatnya. Bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka. Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika rakyat berbuat zalim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat zalim. Jika tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal ini akan terjadi pada pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah dan enggan memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan melaksanakan hak-hak rakyat dan enggan menerapkannya. Jika dalam muamalah rakyat mengambil sesuatu dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan mengambil hak yang bukan haknya dari rakyatnya, serta akan membebani mereka dengan tugas yang berat. Setiap yang rakyat ambil dari orang-orang lemah, maka akan diambil pula oleh pemimpin mereka dari mereka dengan paksaan. Dengan demikian setiap amal perbuatan rakyat akan tercermin pada amalan penguasa mereka. Berdasarkah hikmah Allah, seorang pemimpin yang jahat dan keji hanyalah diangkat sebagaimana keadaan rakyatnya..” [Miftah Daris Sa’adah hal. 253, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, Beirut, Syamilah]
 
Demikianlah, semoga kita bisa selalu memerbaiki diri sendiri dahulu, dan semoga Allah akan menganugerahkan pemimpin yang baik bagi kita.
 
 
 
Penyusun: Raehanul Bahraen
[Artikel www.muslimafiyah.com]
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#demonstrasi #khawarij #manhafsalaf #pemimpinkejiuntukrakyatkeji #pemimpincerminanrakyat #ulilamri #pemimpinnegara