بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 
SAAT ALLAH MENYEMPITKAN REZEKIMU, BISA JADI ITU DALAM RANGKA MENJAGA AGAMAMU
 
Tatkala Allah ﷻ menyempitkan rezeki seseorang, ia merasa bahwa Allah telah menghinakannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Sama sekali bukan untuk menghinakannya. Maha Suci Allah atas apa yang mereka sangkakan. Yang pasti Allah adalah Ar Razzaq. Allah memberi rezeki bisa jadi pada orang yang Dia cintai, atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rezeki pada pada orang yang Dia cintai, atau pun tidak. Allah ﷻ berfirman:
 
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
 
“Adapun manusia, apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. [QS. Al Fajr: 15-16]
 
Asy-Syaikh Muhammad Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan:
 
ونحن نشاهد أن الغنى يكون سببا للفساد والعياذ بالله ، تجد الإنسان في حال فقره مُخبتا إلى الله، مُنيبًا إليه، مُنكسر النّفس، ليس عنده طغيان، فإذا أمده الله بالمال ؛ استكبر – والعياذ بالله ـ وأطغاه غناه .
 
“Betapa kita menyaksikan langsung, bahwa kekayaan dapat jadi penyebab seseorang rusak, wal ‘iyaadzu billaah. Ada orang yang kamu lihat saat dia masih susah taat pada Allah, selalu kembali pada-Nya, hatinya halus, dan ia tidak angkuh. Namun ketika Allah beri padanya harta yang lebih -wal ‘iyaadzu billaah – lantas ia jadi sombong dan angkuh karena hartanya.” [Syarah Riyadhus Shalihin, II/41]
 
Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rezeki adalah dilihat dari ketaatannya pada Allah dalam dua keadaan tersebut. Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar. Begitu pula ketika ia serba kekurangan, ia pun bersabar. Allahu a’lam.
 
 
Penulis: Ziyad Abu Ruwaifi’, BA
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
SAAT ALLAH MENYEMPITKAN REZEKIMU, BISA JADI ITU DALAM RANGKA MENJAGA AGAMAMU