بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

RUGI SEKALI JIKA MASA MUDA HANYA DIISI DENGAN HAL SIA-SIA DAN MAKSIAT

Nabi ﷺ bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal:
• Tentang umurnya dalam apa ia gunakan,
• Tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan,
• Tentang hartanya dari mana ia peroleh dan
• Dalam apa ia belanjakan, dan
• Tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” [HR. At-Tirmidzi, Lihat Ash-Shahihah no. 946]

Usia akan ditanya dan diminta pertanggung jawaban untuk apa dihabiskan. Masa muda termasuk dalam usia. Akan tetapi selanjutnya masa muda kembali ditanyakan dan diminta pertanggungjawaban secara khusus. Oleh karena itu masa muda ini perlu BENAR-BENAR DIPERHATIKAN. Terlebih pemuda adalah generasi penerus.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata:

والشباب في أي أمة من الأمم ، هم العمود الفقري الذي يشكل عنصر الحركة والحيوية إذ لديهم الطاقة المنتجة ، والعطاء المتجدد ، ولم تنهض أمة من الأمم غالبا إلا على أكتاف شبابها الواعي وحماسته المتجددة .

“Para pemuda pada setiap umat manapun, mereka adalah tulang punggung yang membentuk unsur pergerakan dan dinamisasi. Pemuda mempunyai kekuatan yang produktif, kontribusi yang terus menerus. Tidak akan bangkit suatu umat umumnya, kecuali ada di pundak (ada kepedulian dan sumbangsih, -pent) para pemuda yang punya kepedulian dan semangat menggelora.” [Majmu’ Fatawa Bin Baz 27/274, Syamilah]

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

“Sesungguhnya Allah taala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki Shabwah.” [HR Ahmad 2/263, dishahihkan leh syaikh Al-Albani dalam “ash-Shahiihah” no. 2843]

Maksud “Shabwah” adalah pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya, dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.

Hendaknya para pemuda mengisi waktu mereka dengan kegiatan positif, atau mencari-cari kegiatan positif. Misalnya menghadiri majelis ilmu, menghapalkan Alquran dan Sunnah, membuat kegiatan sosial dan lain-lainya. Tidak lupa juga segera mencari teman yang baik. Teman bergaul yang baik dalam melaksanakan kegiatan tesebut, agar bisa saling menopang dan saling menasihati. Pemuda masih sangat labil serta mudah terpengaruh dan terhasut oleh lingkungan dan pertemanan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل

“Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya. Maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya.” [HR Abu Dawud no. 4833, dihasankan oleh syaikh Al-Albani]

Ketika pemuda mengalami kekosongan waktu (kosong dari kegiatan positif), maka mereka mulai mulai mencari-cari kegiatan, atau mengisinya dengan kegiatan yang paling minimal sia-sia dan kurang bermanfaat, seperti nongkrong-nongkrong tidak jelas. Belum lagi ada yang merasa kurang perhatian baik dari keluarga dan temannya, maka ia akan melakukan hal-hal yang aneh, ajaib, bahkan vulgar agar tetap eksis. Misalnya balap-balapan di jalan raya, membuat kerusuhan di sekolah bersama gengnya. Bahkan membuat video tidak layak dengan geng atau pasangan tidak halalnya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.” [Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah]

Inilah kaidah kehidupan, bahwa jika kita tidak mengisi kehidupan kita dengan kegiatan positif, kita tidak mencari kegiatan positif, maka pasti kita isi dengan kegiatan yang negative, atau minimal sia-sia dan kurang bermanfaat. Apalagi bagi seorang pemuda yang jiwanya masih bergelora.

Semoga Allah menjaga pemuda Muslim dan Muslimah.

 

Penyusun: Raehanul Bahraen
[Artikel www.muslim.or.id]
Sumber: https://muslim.or.id/33857-masa-muda-yang-dipertanggungjawabkan.html

 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

 

Baca juga:

RUGI SEKALI JIKA MASA MUDA HANYA DIISI DENGAN HAL SIA-SIA DAN MAKSIAT