بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
MINTALAH SURGA FIRDAUS
 
Surga Firdaus adalah Surga yang paling utama dan paling tinggi. Disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
 
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِى سَبِيلِهِ ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
 
“Sesungguhnya di Surga itu ada 100 tingkatan yang telah Allah janjikan bagi para mujahid di jalan Allah. Jarak antara dua tingkatan adalah bagaikan jarak antara langit dan bumi. Jika kalian ingin meminta pada Allah, mintalah Surga Firdaus. Surga Firdaus adalah Surga yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya adalah ‘Arsy Ar-Rahman, darinya pula mengalir sungai Surga.” [HR. Bukhari, no. 7423]
 
Dikatakan oleh sebagian Salaf, bahwa suatu kebun tidaklah disebut Firdaus, melainkan di situ terdapat anggur. [Tafsir Alquran Al-‘Azhim, 5: 452]
 
Kiat memasuki Surga Firdaus adalah dengan melakukan enam amalan seperti yang disebutkan dalam ayat:
 
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (11)
 
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
• Orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan
• Orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan
• Orang-orang yang menunaikan zakat, dan
• Orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
 
Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara salatnya, mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yakni) yang akan mewarisi Surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Mu’minun: 1-11]
 
Rinciannya adalah:
 
1. Khusyuk dalam salat. Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan dalam halaman yang sama, bahwa khusyuk itu bisa digapai jika hati kita tidak memikirkan hal-hal di luar salat, dan mementingkan salat saja daripada berbagai perkara di luar salat.
 
2. Meninggalkan hal yang sia-sia. Syaikh As-Sa’di menyatakan, bahwa jika dari yang sia-sia saja dijauhi, maka yang haram lebih pantas dijauhi. [Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. 576]
 
3. Menunaikan zakat. Yang dimaksud di sini adalah menunaikan zakat maal, yaitu zakat dari harta, jika memang sudah terpenuhi syarat nishab dan syarat haul (bertahan selama satu tahun).
 
4. Menjaga kemaluan, kecuali pada istri sebagai pasangan yang halal. Menjaga kemaluan bentuknya adalah tidak berzina (berselingkuh), tidak melalukan liwath (homoseks), tidak melakukan perantara menuju zina, termasuk pula tidak melakukan onani.
 
5. Memegang amanat dan janji, karena sifat orang munafik itu jika diberi amanat ia khianat, jika berjanji ia mengingkar.
 
6. Menjaga salat yang lima waktu sehari semalam.
 
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
MINTALAH SURGA FIRDAUS