بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
MENGKRITIK SYARIAT CADAR TANPA ILMU
Bilang mulut sendiri bau jigong: Memalukan.
Bilang mulut sendiri bau jigong sambil mencela syariat Islam: Kekufuran yang memalukan.
 
Pelakunya mesti bertobat dan banyak-banyak gosok gigi. (Selesai kutipan Amrullah Akadhinta @AmrullahAK)
 
Penderitaan karena lisanmu akan kau dapatkan kelak di Yaumil Akhir. Kalian tahu Ruwaibidhah? Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.
 
Imam Ibnu Majah meriwayatkan dalam Sunannya:
 
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
 
Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata: Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata: Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda:
 
“Sungguh akan datang kepada manusia tahun-tahun yang sangat menipu. Para pendusta pada zaman itu dianggap sebagai orang yang jujur, sementara orang yang jujur dianggap pendusta. Para pengkhianat pada zaman itu dipercaya, sementara orang-orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada zaman itu pula Ruwaibidhah banyak berbicara.”
 
Ada yang bertanya: “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”
 
Beliau ﷺ menjawab: “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” [HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah (1887) as-Syamilah]
 
Ruwaibidhah adalah orang yang fasik lagi hina, pendosa, dan jahil. Namun dengan lancang mereka memosisikan diri untuk membicarakan masalah umat.
 
Allahu Akbar! Apa yang Rasulullah ﷺ kabarkan dalam hadis ini benar-benar terjadi. Ruwaibidhah bermunculan berbicara tentang urusan umat.
 
Betapa banyak manusia dungu dan jahil dalam urusan agama, dengan lancang berbicara dan berfatwa di tengah halayak. Bisa dibayangkan betapa besar kerusakan yang menimpa umat manusia, ketika orang seperti mereka membicarakan urusan yang bukan kapasitasnya.
 
Dengan entengnya Ruwaibidhah berbicara tentang agama tanpa ilmu. Mencela, berbicara dengan hawa nafsunya dan membuat syubhat murahan. Dengan seenaknya mereka bicara urusan darah kaum Muslimin, Akibatnya kejelekan terbuka sedemikian lebar. Saat ini semua kesesatan bisa berkembang bebas meracuni anak-anak bangsa: liberalisme, komunisme, radikalisme, dan terorisme.
 
Tidak diragukan, wallahu a’lam, bahwa Ruwaibidhah termasuk golongan Ashaghir yang disebutkan dalam hadis Abu Umayyah al-Jumahi. Rasulullah ﷺ bersabda:
 
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ الْأَصَاغِرِ
 
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda Hari Kiamat adalah diambilnya ilmu dari ashaghir (orang-orang kecil/muda).” [HR. ath-Thabarani, dinyatakan sahih dalam Shahih al-Jami’]
 
Para ulama menerangkan, di antara makna Ashaghir adalah Ahlul Bidah. Ya, Ahlul Bidah, dijadikan sebagai rujukan ilmu.
 
Ibnu Abdil Barr al-Andalusi rahimahullah meriwayatkan dalam Jami Bayani Ilmi fa Fadhluhi melalui jalan Abdullah bin Wahb, dari al-Imam Malik, beliau berkata:
 
‘Seorang mengabarkan kepadaku: Suatu saat aku masuk menemui Rabi’ah bin Abdur Rahman. Ketika itu beliau sedang menangis.
Aku pun bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”
Rabi’ah bertambah tangisnya.
Aku bertanya kembali, “Apakah ada musibah yang menimpamu?”
Rabi’ah menjawab: “Tidak, (bukan karena itu aku menangis). Akan tetapi saat ini orang yang tidak berilmu dimintai fatwa, dan muncullah perkara besar dalam Islam. Sungguh sebagian dari mereka yang berfatwa (tanpa ilmu itu) lebih pantas untuk dipenjara daripada para pencuri!”
 
Semoga Allah ﷻ melindungi kita dari orang-orang seperti ini.
 
 
Dan selainnya.
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
MENGKRITIK SYARIAT CADAR TANPA ILMU