بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي
 
MENGAMINKAN DOA QUNUT SAAT SALAT SUBUH
 
Pertanyaan:
Di mushalla dekat rumah saya, kebiasaannya Qunut Subuh. Saya sendiri sejak dulu tidak melakukannya. Apa saya harus ikut Qunut sebagai makmum? Atau saya diam saja?
 
Jawaban:
 
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
 
Masalah Qunut ini termasuk yang sering dibahas. Khusus untuk masalah yang ditanyakan, saran saya adalah tetap ikut Qunut, sebagaimana nasihat para imam terdahulu dan sekarang. Hal ini dilakkukan dalam rangka merekatkan hati, menghilangkan kebencian dan permusuhan. Apalagi jika daerah tersebut sangat kuat kebiasaan Qunut Subuhnya.
 
Berikut ini adab yang bagus dari para ulama:
 
فقد كان الإمام أحمدُ رحمه الله يرى أنَّ القُنُوتَ في صلاة الفجر بِدْعة، ويقول: إذا كنت خَلْفَ إمام يقنت فتابعه على قُنُوتِهِ، وأمِّنْ على دُعائه، كُلُّ ذلك مِن أجل اتِّحاد الكلمة، واتِّفاق القلوب، وعدم كراهة بعضنا لبعض.
“Imam Ahmad rahimahullah berpendapat, bahwa Qunut dalam salat Fajar (Subuh) adalah bidah.
 
Beliau mengatakan: “Jika aku salat di belakang imam yang berqunut, maka aku akan mengikuti Qunutnya itu, dan aku aminkan doanya. Semua ini lantaran demi menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan menghilangkan kebencian antara satu dengan yang lainnya.” [Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarhul Mumti’, 4/25. Mawqi’ Ruh Al Islam]
 
Kita tahu bahwa para ulama Arab Saudi umumnya adalah Hambaliyah, dan mereka tidak berqunut Subuh. Salah satu yang paling terkenal saat ini adalah Syaikh Ibn ‘Utsaimin (w. 2002). Beliau rahimahullah justru menganjurkan ikut Qunut bagi makmum, jika imamnya berqunut Subuh.
 
Berikut ini teksnya:
 
وسُئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله: عندنا إمام يقنت في صلاة الفجر بصفة دائمة فهل نُتابعه؟ وهل نُؤمِّن على دُعائه؟
 
Syaikh Ibn ‘Utsaimin rahimahullah ditanya: “Di tempat kami imam salat Subuh senantiasa berqunut. Apakah kami mesti mengikutinya? Apakah kami mengaminkan doanya?”
 
فأجاب رحمه الله بقوله: (من صلى خلف إمام يقنت في صلاة الفجر، فليُتابع الإمام في القُنوت في صلاة الفجر، ويُؤمِّن على دُعائه بالخير، وقد نصَّ على ذلك الإمام أحمد رحمه الله تعالى)؛ ا هـ
Beliau rahimahullah menjawab: “Siapa yang salat bersama imam yang berqunut di Salat Subuh, hendaknya dia mengikuti imam yang berqunut dalam Salat Subuh, dan mengaminkan doanya yang berisi kebaikan. Yang seperti itu terdapat dalam perkataannya Imam Ahmad rahimahullah taala.” [Majmu’ Fatawa wa Rasail, 14/177]
 
Demikian. Wallahu a’lam
 
Dijawab oleh Ustadz Farid Nu’man Hasan hafizhahullah
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
MENGAMINKAN DOA QUNUT SAAT SALAT SUBUH