بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

MEMELAJARI KALIMAT TAUHID DAN MENGUCAPKANNYA DENGAN PENUH KEYAKINAN

 

Kalimat Tauhid bukanlah kalimat yang kosong dari makna. Akan tetapi ia adalah kalimat agung lagi mulia, yang memiliki rukun dan syarat, serta pembatal-pembatal dan konsekuensi yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Oleh karena itulah Allah ﷻ memerintahkan Nabi-Nya ﷺ untuk memelajarinya, dan terlebih lagi pada umatnya:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِك

”Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (Sesembahan, Tuhan) selain Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” [QS. Muhammad: 19]

Ayat di atas memerintahkan agar kita memelajari dan mengetahui akan ilmu tentang Kalimat Tauhid, yaitu menolak segala jenis Sesembahan yang disembah selain Allah Taala, dan menjadikan hanya Allah Taala sajalah satu-satunya yang berhak diibadahi. Barang siapa yang mengucapkan Kalimat Tauhid ini dengan ilmu dan penuh keyakinan di dalam hatinya, maka hal itu akan menjadi sebab ia masuk ke dalam Surga.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis Abu Hurairah radhiallahu anhu yang panjang:

اذْهَبْ بِنَعْلَيَّ هَاتَيْنِ، فَمَنْ لَقِيتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ، فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّة

”… Pergilah dengan kedua sandalku ini. Maka siapa saja yang engkau temui di belakang kebun ini, yang ia bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dengan hati yang meyakininya, maka berikanlah kabar gembira kepadanya dengan Surga.” [HR. Muslim (52)]

Inilah menjadi penghalang terbesar kaum musyrikin di zaman Rasulullah ﷺ untuk mengucapkan Kalimat Tauhid dan masuk ke dalam Islam. Hal ini disebabkan mereka memahami makna dan konsekwensi Kalimat Tauhid. Allah ﷻ berfirman, mengisahkan ucapan mereka tatkala diajak untuk mengucapkan Kalimat Tauhid:

أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ

”Mengapa ia (Muhammad) menjadikan Tuhan-Tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” [QS. Shood: 5]

Mereka heran dan kaget, disebabkan karena mereka beribadah kepada banyak Tuhan, kemudian diajak untuk mengesakan Allah ﷻ semata. Hal ini berbeda dengan kebanyakan kaum Muslimin di hari ini. Mereka mengucapkan Kalimat Tauhid dalam keadaan tidak mengetahui makna dan konsekuensinya, sehingga mereka terjatuh dalam kesyirikan dalam keadaan tidak menyadarinya.

Oleh karenanya, kalimat yang agung ini tidak akan bermanfaat bagi pengucapnya, dan tidak akan mengeluarkan si pengucapnya dari wilayah kesyirikan, jika ia tidak memahami maknanya, tidak mengamalkannya, dan tidak membenarkannya.

Akan tetapi, barang siapa yang memelajari dan memahami makna dan konsekuensinya, lalu istiqamah sampai akhir hayatnya, maka Rasulullah ﷺ telah menjamin untuknya Surga. Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ.

“Barang siapa yang meninggal dunia, dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah (Sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, maka ia masuk Surga.” [HR. Muslim (26)]

[Mujibaatul Jannah fii Dhauis Sunnah karya DR. Abdullah bin Ali Al-Ja’itsan (hal. 10)]

 

Oleh: Ustadz Abu Dawud Ilham Al Atsary hafizhahullah (Pengasuh Buletin Madrosah Sunnah Makassar)
Sumber: Madrosah Sunnah

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat