بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

MEMBELA KEHORMATAN SAUDARA TANPA DIKETAHUI, NISCAYA ALLAH MENGHINDARKAN WAJAHNYA DARI NERAKA

 

وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – عَنْ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ: «مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ بِالْغَيْبِ رَدَّ اللَّهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ، وَحَسَّنَهُ

1428. Diriwayatkan dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu Anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Barang siapa membela kehormatan saudaranya tanpa diketahui olehnya, niscaya Allah akan menghindarkan wajahnya dari api Neraka pada Hari Kiamat nanti.” [HR. At-Tirmidzi dan dihasankan olehnya] – [Shahih: At Tirmidzi 1931]

وَلِأَحْمَدَ مِنْ حَدِيثِ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ نَحْوُهُ.

1429. Dan menurut riwayat Ahmad dari hadis Asma’ binti Yazid yang semakna dengannya. [shahih, Shahih Al-Jami’ (6420)]

Tafsir Hadis

Kedua hadis di atas menunjukkan keutamaan membela kehormatan saudaranya yang sedang digunjing oleh orang yang ada di dekatnya. Dan tindakan pembelaan ini hukumnya wajib, sebab perkara ini termasuk dalam bab mengingkari perbuatan yang mungkar. Oleh karena itu, bagi yang tidak melakukannya, akan mendapatkan ancaman sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Abi Dunya, Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْضِعٍ تُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ وَيُنْتَقَصُ مِنْ عِرْضِهِ إلَّا خَذَلَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ»

“Tidak ada seorang pun yang membiarkan Muslim yang lain yang sedang dicoreng kehormatan dan dirusak nama baiknya, kecuali Allah akan membiarkannya juga pada saat-saat ia sangat butuh pertolongan dari-Nya. Dan tidak ada seorang pun yang menolong seorang Muslim yang sedang dicoreng kehormatan dan dirusak nama baiknya, kecuali Allah juga akan menolongnya pada saat-saat ia sangat butuh pertolongan dari-Nya.” [Dha’if: Abu Dawud (4884)]

Diriwayatkan oleh Abu Syaikh, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ رَدَّ اللَّهُ عَنْهُ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَتَلَا رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: {وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ}

“Barang siapa yang membela kehormatan saudaranya, maka Allah akan membelanya dari api Neraka pada Hari Kiamat kelak.”
Lantas Rasulullah ﷺ membaca firman Allah ﷻ: “Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” [QS. Ar-Rum 30 : 47]

Diriwayatkan Abu Daud dan Abu Syaikh, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَنْ حَمَى عِرْضَ أَخِيهِ فِي الدُّنْيَا بَعَثَ اللَّهُ لَهُ مَلَكًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِيهِ مِنْ النَّارِ»

“Barang siapa yang membela kehormatan saudaranya semasa di dunia, dan pada Hari Kiamat kelak Allah akan mengutus malaikat untuk melindunginya dari siksaan api Neraka.’ [Hasan: Abu Daud 4883]

وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

“Barang siapa yang berkata tentang seorang Mukmin yang tidak ada padanya, (maka) Allah akan menempatkannya pada lumpur ahli Neraka, sampai dia keluar dari apa yang dia ucapkan.” [HR Abu Dawud, dan dinilai Sahih oleh Syaikh al Albani di dalam Sahih at Targhib wa at Tarhib, no. 2845]

Diriwayatkan oleh Al-Ashbahani, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

«مِنْ اُغْتِيبَ عِنْدَهُ أَخُوهُ فَاسْتَطَاعَ نُصْرَتَهُ فَنَصَرَهُ نَصَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَإِنْ لَمْ يَنْصُرْهُ أَذَلَّهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ»

“Barang siapa yang mendengar saudaranya sedang digunjing oleh orang yang ada di dekatnya sementara ia mampu membelanya lantas ia bela, maka Allah akan membelanya di dunia dan di Akhirat. Akan tetapi jika ia mampu membelanya namun ia tidak melakukannya, maka Allah akan menghinakannya di dunia dan di Akhirat.” [Dhaif: Dhaif Al Jami’ 5458]

Bahkan di dalam hadis-hadis yang lain tercantum, bahwasanya orang yang mendengarkan gunjingan termasuk dalam kelompok orang-orang yang melakukan gunjingan itu sendiri. Oleh karena itu, bagi yang mengetahui saudaranya digunjing sementara ia berada di tempat tersebut, maka wajib baginya untuk melakukan salah satu dari tindakan berikut:

1. Membela kehormatan saudaranya, walaupun dengan cara mengalihkan ke pembicaraan lain.
2. Atau pergi meninggalkan tempat bergunjing tersebut.
3. Atau mengingkarinya di dalam hati.
4. Atau membenci pembicaraan tersebut.

Sebagian ulama mengategorikan sikap diam ketika mendengar gunjingan berlangsung termasuk salah satu dari dosa besar, karena adanya hadis yang mengancam sikap seperti ini, dan juga termasuk dalam ancaman orang yang tidak mengingkari kemungkaran. Secara hukum ia termasuk dalam kelompok orang yang sedang melakukan gunjingan itu sendiri, walaupun dari segi bahasa dan syari tidak disebut bergunjing.

Benarlah perkataan seorang penyair:

وَسَمْعَكَ صُنْ عَنْ سَمَاعِ الْقَبِيْحِ كَصَوْنِ اللِّسَانِ عَنِ النُّطْقِ بِهْ
فَإِنَّكَ عِنْدَ سَمَاعِ الْقَبِيْحِ شَرِيْكٌ لِقَائِلِهِ فَانْتَبِهْ

Dan pendengaranmu, jagalah ia dari mendengarkan kejelekan,
Sebagaimana engkau menjaga lisanmu dari mengucapkan kejelekan itu.
Sesungguhnya ketika engkau mendengarkan kejelekan,
Engkau telah sama dengan orang yang mengucapkannya.
Maka waspadalah.

 

Sumber: http://nasehat-Muslim.blogspot.com/2019/08/membela-kehormatan-saudara-tanpa.html dan sumber lainnya.

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp:
+61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat