بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
MAHALNYA HARGA BARANG-BARANG
>> Allah jugalah yang menetapkan semua harga, mahal dan murah
 
Dikatakan kepada Salamah bin Dinar rahimahullah:
“Apakah engkau tidak melihat barang-barang telah mahal?”
Lalu beliau berkata:
“Apa yang membuat kalian khawatir? Sesungguhnya Zat yang memberikan rezeki kepada kita di saat barang-barang murah adalah Zat yang memberikan rezeki kepada kita di saat barang-barang mahal.” [Hilyatul Auliya 3/239]
 
Fenomena kenaikan harga barang bahkan pernah terjadi di zaman Nabi ﷺ. Disebutkan dalam riwayat, bahwa di zaman sahabat pernah terjadi kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Nabi ﷺ dan menyampaikan masalahnya. Mereka mengatakan:
 
يا رسول الله غلا السعر فسعر لنا
 
“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik. Maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”
 
Mendengar pengaduan ini, Nabi ﷺ menjawab:
 
إن الله هو المسعر القابض الباسط الرازق وإني لآرجو أن ألقى الله وليس أحد منكم يطلبني بمظلمة في دم أو مال
 
“Sesungguhnya Allah adalah Zat yang
• Menetapkan harga,
• Menyempitkan, dan
• Melapangkan rezeki,
• Sang Pemberi Rezeki.
Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” [HR. Ahmad 12591, Abu Daud 3451, Turmudzi 1314, Ibnu Majah 2200, dan dishahihkan Al-Albani]
 
Kita bisa perhatikan, ketika Rasulullah ﷺ mendapat laporan tentang kenaikan harga, yang beliau lakukan BUKAN menekan harga barang, namun beliau ﷺ ingatkan para sahabat tentang takdir Allah, dan Allah yang menetapkan harga. Dengan demikian mereka akan menerima kenyataan dengan yakin dan tidak terlalu bingung dalam menghadapi kenaikan harga, apalagi harus stres atau bahkan bunuh diri.
 
Jagalah salat kita, semahal apapun harga pangan, Allah menjamin rezeki kita. Allah ﷻ berfirman:
 
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
 
“Perintahkahlah keluargamu untuk salat, dan bersabarlah dalam menjaga salat. Aku tidak meminta rezeki darimu. Aku yang akan memberikan rezeki kepadamu, akibat baik untuk orang yang bertakwa.” [QS. Thaha: 132]
 
Di masa silam pernah terjadi kenaikan harga pangan sangat tinggi. Mereka pun mengadukan kondisi ini kepada salah seorang ulama di masa itu. Kita lihat bagaimana komentar beliau:
 
والله لا أبالي ولو أصبحت حبة الشعير بدينار! عليَّ أن أعبده كما أمرني، وعليه أن يرزقني كما وعدني
 
“Demi Allah, saya tidak peduli dengan kenaikan harga ini, sekalipun 1 biji gandum seharga 1 Dinar! Kewajibanku adalah beribadah kepada Allah, sebagaimana yang Dia perintahkan kepadaku. Dan Dia akan menanggung rezekiku, sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku.”
 
Allahu a’lam.
 
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
MAHALNYA HARGA BARANG-BARANG