Syaikh Abdul Aziz As Sadhan hafizhahullah menyebutkan lima faidah terkait dengan hujan. Beliau mengatakan:
الفائدة الأولى:(( من ثمار نزول الغيث ١/ توحيد الله تعالى ٢/ حسن الظن بالله ٣/ تقريب لبعث الناس من القبور ٤/رد على الملاحدة الزاعمين بأن الطبيعة هي المدبرة ٥/ قوة الخالق و ضعف المخلوق ٦/ غنى الخالق و فقر المخلوق ))
Faidah pertama:
Di antara hikmah dari turunnya hujan:
1. Menauhidkan Allah (karena Allah yang turunkan).
2. Berbaik sangka kepada Allah.
3. Merupakan perumpamaan kebangkitan manusia dari kubur (sebagaimana tumbuhan tumbuh setelah kena hujan).
4. Bantahan kepada orang-orang Atheis, bahwa kejadian di alam semesta ini karena ath thabi’ah (kebetulan yang teratur).
5. Betapa kuatnya Allah dan betapa lemahnya makhluk.
6. Betapa Allah tidak butuh kepada selain-Nya, dan betapa makhluk itu faqir.
الفائدة الثانية:(( من سنن المطر القولية: ١/اللهم صيباً نافعا ٢/ اللهم صيبا هنيئا ٣/ مطرنا بفضل الله و رحمته ٤/إذا خشي الضرر من المطر، قال: اللهم حوالينا و لاعلينا…))
Faidah kedua:
Di antara Sunnah Qauliyah Nabi ﷺ ketika hujan:
1. Membaca doa “Allahumma shoyyiban nafi’an”.
2. Membaca doa “Allahumma shoyyiban hani’an”.
3. Membaca doa “Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatihi”.
4. Jika khawatir ada bahaya dari hujan, membaca doa “Allahumma hawaalayna laa ‘alayna.”
الفائدة الثالثة: (( من سنن المطر الفعلية: كشف الرأس ليصيبه المطر ))
Faidah ketiga:
Di antara Sunnah Fi’liyyah Nabiyyy ketika hujan adalah membuka penutup kepala agar terkena sedikit air hujan.
الفائدة الرابعة: (( فضيلة يجهلها كثير، الدعاء عند النداء – الأذان – و وقت نزول المطر: قال ﷺ:(( ثنتان ما تردان: الدعاء عند النداء و تحت المطر ))
Faidah keempat:
Suatu keutamaan hujan yang banyak tidak diketahui orang, yaitu berdoa ketika setelah azan dan ketika hujan. Nabi ﷺ bersabda: “Ada dua doa yang tidak tertolak:
• Doa ketika selesai adzan, dan
• Berdoa ketika hujan.” [HR. Al Hakim, 2534, disahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078).
الفائدة الخامسة: (( أحاديث مشهورة غير صحيحة متعلقة بالشتاء)) ١/ [اتقوا البرد فإنه قتل أخاكم أبا الدرداء] باطل سنداً ومتناً، أبو الدرداء مات بعد النبي ﷺ. ٢/ [ اتقوا البرد فإنه سريع دخوله بطيء خروجه ] من قول عمر رضي الله تعالى عنه
Faidah kelima:
Beberapa hadis yang populer namun TIDAK SAHIH terkait musim dingin:
1. Hadis: “Jauhilah hawa dingin, karena ia telah membunuh saudara kalian, yaitu Abud Darda.” Hadis ini batil sanad dan matannya. Karena Abud Darda meninggal setelah Nabi ﷺ.
2. Hadis: “Jauhilah hawa dingin, karena ia cepat masuknya dan lambat keluarnya.”
Ini perkataan Umar bin Khathab radhiallahu taala ‘anhu (bukan sabda Nabi ﷺ).
Sumber: dari akun twitter resmi Syaikh DR. Abdul Aziz As Sadhan hafizhahullah