بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

LENTERAKU MULAI REDUP

Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimush-shalihat.

Syaikh al-Albani rahimahullah:
Perjalanan kita jauh. Tidak penting sampai di mana jarak yang ditempuh. Yang utama kita masih di jalur-Nya.

***

Jalan ke Surga itu terjal dan menanjak.
Maka perlu kesungguhan, istiqamah, dan waspada di setiap langkah dengan memohon pertolongan kepada Allah ﷻ.
Kita perlu cahaya dari Allah ﷻ untuk menentukan jalan yang benar dan lurus, dengan menuntut ilmu syari terus menerus.

Bila ada masalah besar, angin besar yang menerjang, maka cahaya/ lentera iman kita akan meredup, hingga kadang mati.
Maka perlu ada kesiapan korek api untuk menyalakan lagi cahaya yang padam tersebut.

Ibarat lain lentera adalah baterai HP yang perlu di-charge ulang setiap mendekati low bat.
Jangan sampai baterai HP tersebut sekarat, tidak bisa di-charge lagi. Allahul musta’an.

Musuh-musuh Allah selalu berusaha menghalangi kita menuju Surga dengan langkah mulus.
Mereka selalu mematikan lentera yang menunjuki jalan ke Surga dengan berbagai cara, dan menyeret kita secara perlahan agar mengikuti agama mereka.

Islam adalah cahaya Allah ﷻ.
Iman diibaratkan pakaian yang bisa usang bila dipakai terus menerus.
Maka perlu diperbaharui.

Juga iman diibaratkan rembulan.
Di saat purnama pun, akan gelap bila tertutup mendung tebal.
Demikianlah iman bertambah dengan amal saleh, dan berkurang dengan perbuatan dosa.

Hidup di dunia tak lepas dari ujian.
Bergilir.
Setelah bahagia, datang masa berduka.
Air mata berubah jadi tawa.
Susah senang bergantian, setiap episode yang terjalani.

Tanda-tanda Lentera mulai redup:
• Terjerumus kepada kemaksiatan/ berbuat dosa.
• Merasakan kerasnya hati.
• Ibadahnya tidak sempurna/ tidak khusyuk.
• Malas yang menjadi-jadi.
• Hati menjadi sempit/ cepat marah.
• Tidak terpengaruh dengan ancaman-ancaman Allah ﷻ.
• Lalai dari zikrullah (mengingat Allah-ed)
• Ketika ditimpa musibah, mereka bingung, panik, tidak bersabar.
• Bakhil, kikir untuk berbagi.
• Hubud dunya/cinta dunia.
• Tidak perduli urusan umat Islam.

Faktor penyebab iman lemah:
• Jauh dari lingkungan pendukung keimanan.
• Putus dari menuntut ilmu syari.
• Berada di tengah-tengah pelaku kemaksiatan.
• Panjang angan-angan.
• Banyak makan, minum, dan bergaul.

Cara menghidupkan lentera yang meredup:
• Tadabbur Alquran.
• Menghidupkan dalam hati mengagungkan Allah ﷻ.
• Sering hadir ke majelis ilmu.
• Ziarah kubur.
• Bervariasi dalam beribadah / menambah amalan-amalan sunnah.
• Takut su’ul khatimah.
• Berzikir yang banyak.
• Loyalitas pada umat Islam dan berlepas diri dari orang kuffar.
• Tawaddu’, jangan sombong.
• Muhasabah/ menghisab diri (intropeksi diri, ed).
• Berkunjung ke orang-orang saleh. Minimal dapat nasihat dan ilmu mereka.
• Berkunjung ke rumah sakit akan menambah rasa syukur kepada Allah ﷻ.
• Refreshing.
• Berdoa kepada Allah ﷻ.

Agama itu mudah.
Jiwa itu butuh refreshing.
Hiburlah dengan hal yang mubah, asal tidak berlebihan.

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu. Sesungguhnya memelajari ilmu (dengan ikhlas) karena Allah merupakan kasyyah, mengajinya merupakan ibadah, mengingatnya merupakan tasbih, dan membahasnya merupakan jihad.“ [Ibnul-Qayyim – Miftah Daaris-Sa’adah 1/131-132; Maktabah Al-Misykah]

Wallahu ta’ala a’lam.
Semoga bermanfaat.

Oleh : Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah
Sumber: https://wanitasalihah.com/lenteraku-mulai-redup/

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat