بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
LAKI-LAKI ADALAH PEMIMPIN RUMAH TANGGA
 
Laki-laki sebagai suami dan bapak bagi putra-putrinya berkedudukan sebagai pemimpin rumah tangga. Hitam putihnya keluarga ada di pundak para bapak. Maka kewajiban bagi bapak-bapak untuk membimbing anggota keluarganya, dan menegakkan amar makruf nahi munkar.
 
Allah Yang Maha Kuasa berfirman:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
 
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [QS. at-Tahrîm/66:6]
 
Asy-Syeikh Al-Allamah Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
 
لا يكن أحدكم بين أهله كالمفقود؛ لا يأمرهم بالخير والرشاد، ولا ينهاهم عن الشر والفساد.
( الضياء اللامع ١٥٦ )
 
“Janganlah salah seorang kalian di dalam keluarga mu seperti tidak ada. Tidak memerintahkan kebaikan dan bimbingan, dan tidak melarang dari keburukan dan kerusakan.” [Al-Dhiya’ Al-Lami’ hlm 156]
 
Beliau rahimahullah juga berkata:
 
ﻭﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺭﺟﻼً ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻚ
ﺭﺟﻼً ﺑﻤﻌﻨﻰ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ…ﻻ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻛﺄﻧﻚ ﺧﺸﺒﺔ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻠﻚ… ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻳﺖ ﺃﻫﻠﻚ ﻣﻘﺼﺮﻳﻦ ﻓﻲ ﻭﺍﺟﺐ ﻟﻠّٰﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﺮﻫﻢ ﺑﻪ… ﻭﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥﺍﻟﺸﺮﻉ ﻳﺠﻴﺰ ﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻀﺮﺏ ﻓﺎﺿﺮﺏ…
ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻳﺘﻬﻢ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻥ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻓﻲ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﻓﺄﻟﺰِﻣﻬﻢ ﺑﺎﻟﺸﺮﻉ…
لإﻧﻚ ﻣﺴﺅﻭﻝ… ﺃﻋﻄﺎﻙ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّٰﻪ ﻋﻠﻴﻪ وآله وصحبه ﻭﺳﻠﻢ- ﺇﻣﺎﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻠﻚ:
(ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺭﺍﻉ ﻓﻲ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﻣﺴؤﻮﻝ ﻋﻦ ﺭﻋﻴﺘﻪ).
ﻣﺎ ﻧﺼّﺒﻚ ﻓﻼﻥ ﻭﻓﻼﻥ ﻣﺎ ﻧﺼّﺒﻚ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﺒﻠﺪ ﻭﻻ ﺍﻟﻮﺯﻳﺮ ﻭﻻ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭﻻ ﻏﻴﺮﻩ…
ﻧﺼّﺒﻚ ﻣﺤﻤﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠّٰﻪ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّٰﻪ ﻋﻠﻴﻪ وآله وصحبه ﻭﺳﻠﻢ-
ﻓﺄﻧﺖ ﺃﻣﻴﺮ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻚ: (ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺭﺍﻉ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ ﻭﻣﺴؤﻮﻝ ﻋﻦ ﺭﻋﻴﺘﻪ)
ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻞ: ﺭﺍﻉ، ﻭﺳﻜﺖ… ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﻬﺎﻥ ﺍﻷﻣﺮ… ﻟﻜﻦ ﻗﺎﻝ: (ﻭﻣﺴﺅﻮﻝ ﻋﻦ ﺭﻋﻴﺘﻪ).
ﻓﺎﻧﻈﺮ ﻣﺎﺫﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺟﻮﺍﺑﻚ ﺇﺫﺍ ﻭﻗﻔﺖ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﻠّٰﻪ؟.
 
ﺷﺮﺡ كتاب ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ الحديث رقم: (٧٩٨). ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠِّﺒﺎس
 
“Wajib bagi kalian para lelaki menjadi lelaki sejati di rumahnya, lelaki dalam arti kata.
Jangan menjadi seperti kayu di keluargamu.
Apabila Anda melihat keluargamu tidak melaksanakan kewajiban untuk Allah taala, maka perintahkanlah mereka menunaikan kewajiban.
Apabila syariat membolehkan Anda untuk memukul, maka pukulah (anakmu yang tidak salat pada usia sepuluh tahun).
Apabila Anda melihat keluargamu menyelisihi syariat pada suatu perkara, maka perintahkanlah mereka untuk menaati syariat, karena Anda yang bertanggung jawab. Nabi ﷺ telah memberikan kepemimpinan atas keluargamu:
(Laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, dan penanggung jawab atas anggotanya).
 
Yang mengangkat Anda sebagai pemimpin keluarga bukan Fulan atau Fulan. Bukan pula presiden, menteri, raja atau yang lainnya.
Yang mengangkat Anda adalah Nabi ﷺ sebagai pemimpin keluargamu:
(Laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan penanggung jawab atas anggotanya).
Nabi ﷺ tidak mengatakan laki-laki itu pemimpin saja lalu diam.
Kalau demikian perkaranya mudah.
Akan tetapi beliau ﷺ bersabda: (laki-laki adalah penanggungjawab atas anggota keluarganya).
 
Maka lihatlah apa jawaban Anda apabila Anda berdiri di hadapan Allah taala di Hari Kiamat (atas pertanggungjawaban Anda terhadap keluarga Anda)” [Syarh Kita Riyadh Ash-Shalihìn hadits no. 797, di kitab Libas (pakaian)]
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
LAKI-LAKI ADALAH PEMIMPIN RUMAH TANGGA
 
Catatan Tambahan:
 
Rasulullah ﷺ bersabda:
 
مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
“Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan salat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun. Dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun, maka pukullah apabila dia tidak melaksanakannya.” [HR. Abu Dawud no. 494]
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:
 
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.
• Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka.
• Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.
• Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.
• Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya.
 
Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” [HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829]