بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 
KAPAN TELAT SALAT JUMAT HARUS SALAT ZUHUR?
 
Pertanyaan:
Bagaimana hukum orang yang sedang Salat Jumat, dan ketika salat orang tersebut kentut, kemudian orang itu wudhu. Setelah masuk masjid ternyata orang itu sudah tertinggal satu rakaat. Yang ingin saya tanyakan, apakah orang itu harus menambahi kekuranganya, atau harus mengantinya dengan Salat Zuhur?
 
 
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
 
Orang yang menghadiri Jumatan tidak disyaratkan harus mendapatkan khotbahnya imam. Andaikan ada orang yang datang telat sehingga baru bisa bergabung ketika iqamah, maka dia cukup melaksanakan salat dua rakaat, sebagaimana yang dilakukan oleh imam. Karena orang ini dianggap mendapatkan Jumatan.
 
Lalu kapan batasan seseorang dianggap mendapatkan Jumatan, sehingga dia hanya cukup salat dua rakaat?
 
Ibnu Rusyd mengatakan:
 
فَإِنَّ قَوْمًا قَالُوا: إِذَا أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْجُمُعَةِ فَقَدْ أَدْرَكَ الْجُمُعَةَ، وَيَقْضِي رَكْعَةً ثَانِيَةً، وَهُوَ مَذْهَبُ مَالِكٍ، وَالشَّافِعِيِّ، فَإِنْ أَدْرَكَ أَقَلَّ صَلَّى ظُهْرًا أَرْبَعًا. وَقَوْمٌ قَالُوا: بَلْ يَقْضِي رَكْعَتَيْنِ أَدْرَكَ مِنْهَا مَا أَدْرَكَ، وَهُوَ مَذْهَبُ أَبِي حَنِيفَةَ.
 
“Sebagian ulama berpendapat, jika makmum mendapatkan satu rakaat Salat Jumat (bersama imam), maka dia mendapat Jumatan, sehingga dia hanya mengganti satu rakaat. Namun jika dia mendapatkan kurang dari satu rakaat (bersama imam), maka dia wajib Salat Zuhur empat rakaat. Ini adalah pendapat Imam Malik dan Imam As-Syafi’i.
 
Sementara ulama lain berpendapat, makmum (yang masbuk) hanya mengganti dua rakaat, selama dia masih mendapatkan bagian apapun dari (salatnya imam). Ini adalah pendapat Abu Hanifah. [Bidayatul Mujtahid, 1:199]
 
Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat Imam Malik dan Imam As-Syafi’i, sebagaimana keterangan Syekh Abdul Aziz Ibnu Baz berikut:
 
إذا لم يدرك المسبوق من صلاة الجمعة إلا السجود أو التشهد ، فإنه يصلي ظهرا ولا يصلي جمعة. لأن الصلاة إنما تدرك بركعة؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((من أدرك ركعة من الصلاة فقد أدرك الصلاة)) وقوله صلى الله عليه وسلم: ((من أدرك ركعة من الجمعة فليضف إليها أخرى وقد تمت صلاته)) فعلم بهذين الحديثين أن من لم يدرك ركعة من الجمعة فاتته الجمعة وعليه أن يصلي ظهرا. والله ولي التوفيق.
 
“Apabila makmum masbuk Salat Jumat hanya mendapatkan sujud dan tasyahud, maka dia Salat Zuhur dan tidak Salat Jumat (dua rakaat). Karena status salat hanya bisa didapatkan (setelah mengerjakan) satu rakaat. Berdasarkan sabda Nabi ﷺ:
 
من أدرك ركعة من الصلاة فقد أدرك الصلاة
 
“Siapa yang mendapatkan satu rakaat salat, maka dia sudah dianggap mendapatkan salat.” [HR. Bukhari 546 dan Muslim 954]
 
Demikian pula sabda Nabi ﷺ:
 
من أدرك ركعة من الجمعة فليضف إليها أخرى وقد تمت صلاته
 
“Siapa yang mendapatkan satu rakaat Salat Jumat, maka hendaknya dia tambahkan rakaat yang lain, sehingga Salat Jumatnya sempurna.” [HR. An-Nasai dan At-Turmudzi]
 
Dari dua hadis ini diketahui, bahwa orang yang tidak mendapatkan satu rakaat Jumatan bersama imam, maka dia tidak mendapatkan Jumatan, sehingga dia wajib Salat Zuhur.
 
Allahu waliyyut taufiq
 
 
 
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
 
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat