KAJIAN TIGA LANDASAN UTAMA (KITAB TSALATSATUL USHUL)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Pembahasan Kitab Tsalatsatul Ushul (Tiga Landasan Utama) karya Al-Mujaddid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullaah.

Disampaikan oleh: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

Di dalam risalah ini terkandung berbagai perkara penting, antara lain:

Pengenalan tentang Sesembahan kita, yaitu Allah ta’ala.
Pengenalan tentang hakikat agama yang diterima di sisi Allah, yaitu Islam.
Pengenalan tentang panutan kita Nabi Muhammad ﷺ.
Dalil-dalil al-Kitab dan as-Sunnah yang menjadi sumber akidah kita.
Ilmu yang akan membentengi diri kita dari terpaan fitnah syubhat dan syahwat.
Kunci keteguhan bagi seorang Muslim untuk bisa menghadapi ujian di Alam Kubur kelak.
Ilmu tauhid, yang itu merupakan sebab utama keselamatan dan kebahagiaan.

Tsalatsatul Ushul mengandung jawaban dari Tiga Pertanyaan Kubur. Sedangkan menjawab pertanyaan kubur adalah prosesi Hari Akhir yang pertama, dan sangat besar pengaruhnya terhadap prosesi Akhirat selanjutnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut ini:

Hani Maula ‘Utsman meriwayatkan bahwa Utsman bin ‘Affan radhiyallaahu ‘anhu, apabila berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah jenggotnya, lalu dikatakan kepadanya: “Engkau mengingat Surga dan Neraka tidak menangis, namun terkait dengan ini Anda menangis?” Ia menjawab: “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ منزل من مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ

‘Sesungguhnya (Alam) Kubur adalah tempat awal persinggahan Akhirat. Jika selamat darinya (azab kubur), maka persinggahan yang setelahnya akan lebih mudah darinya. Dan jika tidak selamat darinya, maka persinggahan yang setelahnya lebih berat darinya.’ Beliau berkata: “Rasulullah ﷺ pun bersabda:

مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا الْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ

‘Tidak pernah aku melihat pemandangan yang amat mengerikan, kecuali (Alam) Kubur lebih mengerikan darinya’ (HR. At-Tirmidzi dan selainnya, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullaah).

Dengan sebab persinggahan setelah Alam Kubur bagi seorang Mukmin lebih mudah, maka jika seorang Mukmin melihat kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah untuknya, ia mengatakan:

رب عجل قيام الساعة

“Wahai Rabbku, segerakan Kiamat terjadi” (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani).

Adapun orang kafir, fajir (suka berbuat maksiat -pent), jika melihat siksa berat yang Allah persiapkan untuknya saat diazab di Alam Kubur, ia mengatakan:

رب لا تقم الساعة

“Wahai Rabbku, jangan Engkau tegakkan Kiamat” (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani). Hal ini karena sesuatu yang sesudahnya akan lebih berat baginya.

Untuk download Ebook Syarh Ats-Tsalatsatil Ushul format PDF:

Ebook Syarh Ats-Tsalatsatil Ushul

Untuk download atau mendengarkan kajian, silakan klik tautan berikut ini:

01. Muqoddimah & Faidah Basmallah