بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
JANGAN TAKUT DAGANGANMU TIDAK LAKU
 
Ada tiga hukum yang mesti kita ingat dan catat:
 
Hukum 1: “Rezeki datangnya dari Allah, bukan dari pembeli.”
 
Hukum 2: “Yang menggerakkan hati orang lain beli ke kita adalah Allah, bukan penjual.”
 
Hukum 3: “Cara terbaik melariskan jualan kita adalah meminta langsung kepada Yang Maha Pemberi Rezeki , yakni Allah.”
 
Makanya jualannya harus jujur.
 
Nabi ﷺ pernah datang ke pasar kemudian beliau mengumumkan kepada para pedagang yang ada di pasar. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
 
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ -: ” إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ ” قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ قَدْ أَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ؟ قَالَ: ” بَلَى وَلَكِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ فَيَكْذِبُونَ وَيَحْلِفُونَ فَيَأْثَمُونَ “
 
Artinya: “Dari ‘Abdurrahman bin Syibel, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: “Para pedagang adalah tukang maksiat.”
Di antara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”
Rasulullah ﷺ menjawab: “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata. Juga sering bersumpah, namun sumpahnya palsu.” [HR. Ahmad 3/428, Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar 1/43, 99, 100, At Thahawi dalam Musykilul Atsar 3/12, Al Hakim 2/6-7]
 
Fajir artinya orang yang berbuat maksiat, pelaku dosa besar. Dan umumnya karakter para pedagang itu suka berbuat curang, suka ingkar janji, suka menipu orang, dan suka menzalimi orang lain, demi mendapatkan keuntungan. Sehingga jika ada pedagang yang baik hati, jujur, dan amanah, maka ini orang pilihan.
 
Nabi ﷺ bersabda:
 
التاجر الصدوق الأمين مع النبيين والصديقين والشهداء
 
Artinya: “Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para nabi, orang-orang shiddiq, dan para syuhada.” [HR. Tirmidzi no.1209, ia berkata: “Hadis Hasan, aku tidak mengetahui selain lafal ini.”]
 
Padahal kita tahu, bahwa nabi, sidiqun, dan para syuhada ketika masih hidup, perjuangan mereka itu untuk kepentingan Akhirat. Sementara para pedagang itu berjuang untuk kepentingan dapur, atau untuk kepentingan yang sifatnya murni dunia.
 
Namun satu hal yang aneh, perjuangan pedagang untuk kepentingan dunia ketika dia sampai pada tingkaan tertentu, diberi Allah pahala yang besar, bahkan sampai dikumpulkan bersama orang-orang yang perjuangannya untuk kepentingan Akhirat. Karena untuk menjadi pedagang yang jujur dan amanah begitu berat, karena memiliki tingkatan sabar yang tinggi dalam berusaha menjadi pedangan jujur dan amanah. Wallahu a’lam
 
Nabi ﷺ bersabda:
 
إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ
 
“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada Hari Kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat), kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.” [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, Sahih dilihat dari jalur lain]
 
Apapun strateginya, apapun tekniknya.
 
Barakallahu fiikum.
 
Sumber: Fikih Muamalat Kontemporer dan selainnya.
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
JANGAN TAKUT DAGANGANMU TIDAK LAKU