بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
JANGAN SAMPAI JADI PENGHAMBA DUNIA
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ bersabda:
 
تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ ، وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ ، تَعِسَ وَانْتَكَسَ ، وَإِذَا شِيكَ فَلَا انْتَقَشَ ، طُوبَى لِعَبْدٍ آخِذٍ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ، أَشْعَثَ رَأْسُهُ ، مُغْبَرَّةٍ قَدَمَاهُ ، إِنْ كَانَ فِي الْحِرَاسَةِ كَانَ فِي الْحِرَاسَةِ ، وَإِنْ كَانَ فِي السَّاقَةِ كَانَ فِي السَّاقَةِ ، إِنِ اسْتَأْذَنَ لَمْ يُؤْذَنْ لَهُ ، وَإِنْ شَفَعَ لَمْ يُشَفَّعْ
 
“Celakalah penghamba uang Dinar. Celakalah penghamba uang Dirham. Celakalah penghamba pakaian sutra. Jika ia diberi (mendapatkan), ia rida. Dan jika tidak diberi (tidak mendapatkan), ia marah. Celakalah dan terjungkir balik. Jika ia tertusuk duri, maka ia tidak bisa mencabutnya.
 
Berbahagialah seorang hamba yang yang memegang tali kudanya di jalan Allah, dalam keadaan rambutnya kusut, dan kedua kakinya berdebu. Jika ia ditugaskan sebagai pengawal depan, maka ia tekun sebagai pengawal depan. Jika ia ditugaskan sebagai penjaga belakang, maka ia tekun sebagai penjaga belakang. Jika ia minta izin (untuk menghadap penguasa), maka tidak diizinkan. Dan jika ia memberi syafaat, maka tidak diterima syafaatnya.” [HR lmam Bukhari (2886) dan lmam lbnu Majah (4136)]
 
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan:
 
“Rasulullah ﷺ bersabda: “Celakalah penghamba uang Dinar. Celakalah penghamba uang Dirham. Celakalah penghamba pakaian sutra …”
 
Penghamba materi-materi adalah orang yang beramal untuknya. Penghamba Dinar, penghamba Dirham, penghamba pakaian sutra, penghamba pakaian beludru adalah orang yang beramal untuknya dan karenanya. Jika ia diberi (mendapatkan), ia rida. Jika ia tidak diberi (tidak mendapatkan), ia marah. Ia tidak beramal untuk Akhirat, tetapi beramal untuk dunia. Maka orang semacam ini didoakan oleh Nabi ﷺ dengan kecelakaan.
 
Dan Nabi ﷺ menjelaskan (sifat penghamba dunia) ini dengan sabda beliau: “Jika mendapatkan, ia rida. Dan jika tidak mendapatkan, ia marah. Celakalah dan terjungkir balik. Jika tertusuk duri, tidak bisa mencabutnya”.
 
Nabi ﷺ menyebutnya sebagai penghamba materi-materi tersebut karena ia beramal untuknya. Ia rida karenanya, dan ia marah pun karenanya. Bukan marah karena Allah dan rida karena Allah. Tetapi ia marah karena (dengan amalannya), ia tidak mendapatkan dunia. Dan ia rida karena (dengan amalannya), ia mendapatkan dunia. Maka ia itulah penghamba dunia, bukan penghamba Allah.
 
Maka wajib atas setiap Mukmin menjadi penghamba Allah, memergunakan nikmat-nikmat Allah untuk ketaatan kepada Allah, mencari harta dari jalan yang halal. Dan hendaknya tujuannya adalah membuat rida Allah dan mendekat di sisi-Nya. Jangan sampai marahnya karena dunia, dan ridanya karena dunia. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua.” [Situs Resmi Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah]
 
Beliau rahimahullah juga mengatakan:
 
“Adapun seorang Muslim yang menghamba Allah dan menauhidkan-Nya, tetapi kadang ia mengamalkan sebagian amalan (ibadah) karena dunia, kadang ia membesuk orang sakit karena dunia, kadang membaca Alquran di masjid dan mengeraskan suaranya karena dunia, kadang mencari ilmu agama karena dunia, maka ini salah satu di antara jenis syirik kecil.
 
Karena Rasulullah ﷺ bersabda: “Yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.”
Beliau ﷺ ditanya apa itu syirik kecil, kata beliau: “Riya'”.
 
Demikianlah, ia salat dan membaguskan salatnya, agar dipuji. Atau membaca Alquran dan membaguskan suaranya, agar dipuji. Bukan untuk Akhirat, bukan karena Allah, dan yang semisalnya. Maka ini termasuk syirik kecil yang membatalkan amalan yang tercampurinya. Pelakunya tercela dan dalam bahaya.
 
Wajib kita waspada darinya. Jika membaca Alquran, hendaknya membacanya karena Allah. Jika salat, hendaknya salat karena Allah. Jika menjenguk orang sakit, hendaknya menjenguknya karena Allah. Dan demikian hendaknya, ia (beramal dalam rangka) mengharap pahala Allah dan takut azab-Nya. [Syarah Kitabut Tauhid]
 
Semoga Allah karuniakan kepada hati kita ketakwaan kepada-Nya, dan keikhlasan niat dalam semua amalan, serta dijauhkan dari fitnah dunia yang bisa merusak keikhlasan hati. Aamiin
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
JANGAN SAMPAI JADI PENGHAMBA DUNIA