بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
DOA WAKTU MENDENGAR GUNTUR DAN MELIHAT PETIR/KILAT
Berdoa Ketika Mendengar Petir
Perlu diketahui, bahwa tidak ada doa yang marfu’ (bersumber langsung sanadnya) dari Nabi ﷺ. Yang ada adalah atsar dari sahabat. Dalam fatwa Al-lajnah Ad-Daimah dijelaskan:
من عمل بهذا اقتداءً بهذا الصحابي فلا بأس بذلك، ولا نعلم شيئاً ثابتاً فيه مرفوعاً إلى النبي صلى الله عليه وسلم.
“Barang siapa yang mengamalkan dengan mencontoh para Sahabat, maka tidak mengapa. Kami tidak mengetahui sedikit pun hadis yang marfu’ (sampai sanadnya) kepada Nabi ﷺ.” [Sumber: http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=22105].
Beberapa doa tersebut sebagai berikut:
Apabila Abdullah bin Az-Zubair mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ.
Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi
Artinya:
Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya.” [Al-Muwaththa’ 2/992. Al-Albani berkata: Hadis di atas mauquf yang shahih sanadnya. Sumber : Kitab Hisnul Muslim Said bin Ali Al Qahthani].
Doa yang lain:
Dari ‘Ikrimah mengatakan, bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ
‘Subhanalladzi sabbahat lahu’
“ Maha Suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya”
Lalu beliau mengatakan:
قال إن الرعد ملك ينعق بالغيث كما ينعق الراعي بغنمه
”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak), untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.” [Lihat Adabul Mufrod no. 722, dihasankan oleh Syaikh Al Albani].
Catatan:
Ada juga hadis yang beberapa ulama menganggapnya marfu’ dari Nabi ﷺ, akan tetapi sebagian besar ulama mendhaifkannya. Hadisnya yaitu:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَمِعَ صَوْتَ الرَّعْدِ وَالصَّوَاعِقِ قَالَ : اللَّهُمَّ لَا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلَا تُهْلِكْبِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir. Adapun ulama yang mendhaifkan At-Tirmidzi, Ibnu Hajar dan syaikh Al-Albani.
Ketika Melihat Kilat
Ketika melihat kilat maka, tidak ada amalan khusus baik dari Nabi ﷺ maupun para sahabat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata:
فأما البرق فهذا فلا أذكر شيئاً في هذا لا أذكر شيئاً يقال عند رؤية البرق لا أعلم شيئاً من السنة في هذا.
“Adapun melihat kilat, maka saya tidak mengetahui sama sekali (amalan) dalam hal ini. Saya tidak mengetahui apa yang harus diucap ketika melihat kilat. Saya tidak mengetahui sama sekali dalam sunnah mengenai hal ini.” [Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/11445].
Syaikh Isa bin Hasan Adz-Dziyab berkata:
لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم في ذلك شيء .
لكن لو ذكر الله على عظمة الله وبديع خلقه (إن شاء الله ليس فيها بأس).
“Tidak ada hadis shahih dari Nabi ﷺ mengenai hal tersebut (doa melihat kilat). Akan tetapi jika ia berdzikir mengingat Allah karena keagungan dan bagusnya ciptaannya –InsyaAllah- tidak mengapa.” [Sumber: http://www.saaid.net/mktarat/sh/5.htm].
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Penyusun: Raehanul Bahraen
Sumber: https://muslimafiyah.com/ketika-mendengar-petir-dan-melihat-kilat.html
Leave A Comment