بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

? DOA DI KALA GALAU, GUNDAH DAN SEDIH ?

Nabi ﷺ telah memberikan resep manjur untuk mengobati rasa galau ini. Dari ‘Abdulloh ibnu Mas’ud radliyallahu’anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

“Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh kegalauan atau kesedihan, lalu ia mengucapkan:

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ ، وَابْنُ عَبْدِكَ ، وَابْنُ أَمَتِكَ ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ ، عَدْلٌ فِيَّ قَضاَؤُكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ ، أَوِاسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَبَ هَمِّيْ

✅ ALLOHUMMA INNII ‘ABDUKA, WABNU ‘ABDIKA, WABNU AMATIKA, NAASHIYATII BIYADIKA, MAADHIN FIYYA HUKMUKA, ‘ADLUN FIYYA QODHOO-UKA, AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWALAKA, SAMMAYTA BIHI NAFSAKA, AW ANZALTAHU FII KITAABIKA, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIKA, AWIS TA’ TSAR TA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAKA, AN TAJ’ALAL QUR-AANA ROBBII’A QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.

⏩ Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu (Adam -pen), dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa –pen). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan (qadha)-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama (baik – pen) yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku dan pelipur kesedihanku serta penghilang kegalauanku.” (HR. Ahmad I/391, 452, al-Hakim I/509, Ibnu Hibban no. 2372 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Kalimuth Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Ahaadits ash-Shahiihah no. 199).

Melainkan Allah ta’ala akan menghilangkan kegalauannya dan kesedihannya, kemudian menggantinya dengan kegembiraan. Salah seorang bertanya: “Wahai Rasululloh, bolehkah kami memelajarinya?” Beliau ﷺ menjawab: “Ya, sudah seharusnya orang yang mendengar doa tersebut memelajarinya”. (Al-Musnad, HR Imam Ahmad I/391)

Kalau untuk perempuan, maka selayaknya dia mengucapkan dalam doanya, dengan bentuk yang ma’ruf bagi wanita sebagai berikut:

✅ ALLOHUMMA INNI AMATUK, IBNATU ‘ABDIKA, IBNATU AMATIK NAASHIYATII BIYADIKA, MAADHIN FIYYA HUKMUKA, ‘ADLUN FIYYA QODHOO-UKA, AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWALAKA, SAMMAYTA BIHI NAFSAKA, AW ANZALTAHU FII KITAABIKA, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIKA, AWIS TA’ TSAR TA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAKA, AN TAJ’ALAL QUR-AANA ROBBII’A QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.

⏩ Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba wanita-Mu, anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu (Adam -pen), dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu (Hawa –pen). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan (qadha)-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama (baik – pen) yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku dan pelipur kesedihanku serta penghilang kegalauanku.”

Wallahu a’lam

 

Sumber:

https://maramissetiawan.wordpress.com/2012/03/24/berdoalah-ketika-galau-wallpaper-islami-doa-ketika-galau/

Dengan pengubahan seperlunya oleh tim Redaksi Nasihat Sahabat