بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#ManhajAkidah
CONTOH-CONTOH PENGGUNAAN KATA “SALAF”

  • Apakah Ibnu Taimiyah itu Salaf atau Pengikut Salaf?
  • Apakah Ibnu Wahhab itu Salaf atau Pengikut Salaf?

Ibnu Taimiyah adalah salah satu ulama yang mengikuti pemahaman Salafus Shalih, sebagaimana ulama-ulama lain seperti Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim, dan masih sangat banyak ulama lainnya.
Kita mungkin mengenal Ibnu Katsir. Beliau adalah ahli tafsir yang bermanhaj Salaf juga. Beliau muridnya Ibnu Taimiyah.
Contoh-Contoh Penggunaan Kata “Salaf”
Kata Salaf sering digunakan oleh Imam Bukhari di dalam kitab Shahihnya. Imam Bukhari rahimahullah mengatakan: “Rasyid bin Sa’ad berkata: Para Salaf menyukai kuda jantan. Karena ia lebih lincah dan lebih berani.” Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menafsirkan kata Salaf tersebut. “Maksudnya adalah para sahabat dan orang sesudah mereka.”
Syaikh Salim mengatakan: “Yang dimaksud (oleh Rasyid) adalah para sahabat radhiyallahu’anhum. Karena Rasyid bin Sa’ad adalah seorang tabi’in (murid sahabat), sehingga orang yang disebut Salaf olehnya adalah para sahabat tanpa ada keraguan padanya.”
Demikian pula perkataan Imam Bukhari: “Az Zuhri mengatakan mengenai tulang bangkai semacam gajah dan selainnya: Aku menemui sebagian para ulama Salaf yang bersisir dengannya (tulang) dan menggunakannya sebagai tempat minyak rambut. Mereka memandangnya tidaklah mengapa.” Syaikh Salim mengatakan: “Yang dimaksud (dengan Salaf di sini) adalah para sahabat radhiyallahu’anhum, karena Az Zuhri adalah seorang tabi’in.” (lihat Limadza, hal. 31-32).
Kata Salaf juga digunakan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya. Di dalam Mukaddimahnya, Imam Muslim mengeluarkan hadis dari jalan Muhammad bin ‘Abdullah. Ia (Muhammad) mengatakan: Aku mendengar ‘Ali bin Syaqiq mengatakan: Aku mendengar Abdullah bin Al Mubarak mengatakan di hadapan orang banyak, “Tinggalkanlah hadis (yang dibawakan) ‘Amr bin Tsabit. Karena dia mencaci kaum Salaf.” Syaikh Salim mengatakan: “Yang dimaksud adalah para sahabat radhiyallahu ‘anhum.” (Limadza, hal. 32).
Kata Salaf juga sering dipakai oleh para ulama akidah di dalam kitab-kitab mereka. Seperti contohnya sebuah riwayat yang dibawakan oleh Imam Al Ajurri di dalam kitabnya yang berjudul Asy Syari’ah, bahwa Imam Auza’i pernah berpesan: “Bersabarlah engkau di atas Sunnah. Bersikaplah sebagaimana kaum itu (Salaf) bersikap. Katakanlah sebagaimana yang mereka katakan. Tahanlah dirimu sebagaimana sikap mereka menahan diri dari sesuatu. Dan titilah jalan Salafmu yang shalih. Karena sesungguhnya sudah cukup bagimu, apa yang membuat mereka cukup.” Syaikh Salim mengatakan: “Yang dimaksud adalah sahabat ridhwanullahi ‘alaihim.” (lihat Limadza, hal. 32) Hal ini karena Al Auza’i adalah seorang tabi’in.
Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab adalah salah satu ulama yang mengikuti jejak mereka.
 
Sumber: https://aslibumiayu.net/3473-manhaj-dakwah-Muhammadiyah-wajib-dibaca.html