بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

#TazkiyatunNufus, #NasihatUlama

BUKAN ULANG TAHUN, TETAPI UMUR YANG BERKURANG

Sebenarnya dalam Islam tidak ada perayaan ulang tahun. Yang ada hanyalah umur yang semakin berkurang. Mengapa kita selalu berpikir, bahwa umur kita bertambah, namun tidak memikirkan ajal semakin dekat? Benar kata Al Hasan Al Bashri, seorang tabi’in terkemuka yang menasihati kita agar bisa merenungkan, bahwa semakin bertambah tahun, semakin bertambah hari, itu berarti berkurangnya umur kita setiap saat.

Hasan Al Bashri mengatakan:

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.” [Hilyatul Awliya’, 2: 148]

Bukankah yang Islam ajarkan, kita jangan hanya menunggu waktu, namun beramallah demi persiapan bekal untuk Akhirat.
Ibnu ‘Umar pernah berkata:

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Jika engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu sore. Isilah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu, dan isilah masa hidupmu sebelum datang matimu.” [HR. Bukhari no. 6416]. Hadis ini mengajarkan untuk tidak panjang angan-angan, bahwa hidup kita tidak lama.

‘Aun bin ‘Abdullah berkata:

“Sikapilah bahwa besok adalah ajalmu. Karena begitu banyak orang yang menemui hari besok, ia malah tidak bisa menyempurnakannya. Begitu banyak orang yang berangan-angan panjang umur, ia malah tidak bisa menemui hari esok. Seharusnya ketika engkau mengingat kematian, engkau akan benci terhadap sikap panjang angan-angan.”

‘Aun juga berkata:

“Sesungguhnya hari yang bermanfaat bagi seorang Mukmin di dunia adalah ia merasa, bahwa hari besok sulit ia temui.” [Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 385]

Silakan di-share, semoga bermanfaat.

 

Penulis: Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah