بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DakwahTauhid

BANTAHAN SYUBHAT BOLEHNYA UCAPKAN SELAMAT NATAL DENGAN DALIL QS ZUHKRUF AYAT 89

Ada sekelompok orang yang menggunakan ayat berikut ini sebagai dalil bolehnya mengucapkan selamat Natal atau bahkan dalil bolehnya Natalan. Allah ta’ala berfirman:

فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَامٌ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).

Yang berikut ini adalah beberapa poin SANGGAHANNYA:

Apakah orang yang menggunakan lafaz سَلَام  Salamun dalam ayat ini untuk konteks ayat surat Maryam ayat 33 bermaksud agar dapat menghasilkan kesimpulan bolehnya mengucapkan selamat Natal? Jika demikian, inilah yang namanya othak-athik-gathuk. Bongkar-pasang sana sini, demi mencapai tujuan yang diinginkan.

  • Pertama, para ulama berbeda pendapat mengenai memulai ucapan salam kepada non-Muslim. Yang dimaksud ucapan salam di sini adalah mendoakan keselamatan semacam “Assalamu’alaikum“. Jika ini pembahasannya, maka Zuhkruf ayat 89 ini salah satu dalil yang dibahas. Namun kalau untuk membahas selamat Natal, maka TIDAK nyambung.
  • Kedua, jika kita membaca keseluruhan ayat, dan juga berdasarkan keterangan para ulama ahli tafsir, makna ayat ini jelas. Yaitu, Nabi ﷺ mengajak orang kafir Quraisy untuk beriman menyembah Allah semata, dengan menyampaikan segala argumen, namun mereka menolak. Maka ya sudah, tinggalkan, tidak perlu ngotot jika memang mereka ngeyelan. Kira-kira demikian ringkasnya.
  • Ketiga, sebagian ulama mengatakan ayat ini Makiyyah, sehingga terjadi ketika kaum Muslimin masih lemah, belum diperintahkan jihad. Adapun setelah diperintahkan jihad, maka jika mereka ngeyel, perangi sampai mereka bersyahadat. Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan:

{فَاصْفَحْ} أَعْرِضْ {عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَام} مِنْكُمْ وَهَذَا قَبْل أَنْ يُؤْمَر بِقِتَالِهِمْ

“فَاصْفَحْ” maksudnya berpalinglah عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَا  dari mereka, dan ini sebelum diperintahkan untuk memerangi mereka.

  • Keempat, jadi andai mau mencoba berdalil dengan ayat ini untuk membolehkan selamat Natal (walaupun pendalilannya TIDAK BENAR), maka seharusnya, sebelum mengatakan selamat Natal, ajak dahulu orang yang kita beri selamat, untuk masuk Islam dengan berbagai argumen.
  • Kelima, سَلَام Salamun dalam Zukhruf 89 ini maknanya bara’ah (tidak suka dan berlepas diri) sambil mendoakan keselamatan. Beda dengan ucapan selamat Natal yang maknanya mengapresiasi, mendoakan semoga Natalannya baik, lancar, bahagia. Hal ini sama sekali tidak menunjukkan rasa tidak suka dan keberlepas-dirian.
  • Keenam, andai kita maknai As Salaam dalam Maryam 33 itu dengan ucapan selamat, pun tetap TIDAK nyambung dengan selamat Natal, dan tetap menjadi pendalilan yang nyeleneh dan terlalu dipaksakan.
  • Ketujuh, mohon renungkan kembali apa yang ada di artikel ini: http://kangaswad.wordpress.com/2012/12/01/menafsirkan-quran-tanpa-ilmu/

Demikian, semoga menjadi pelajaran bagi yang belum mengetahui dan menjadi pengingat bagi yang lupa.

Wallahu waliyyut taufiq.

 

https://abangdani.wordpress.com/2012/12/27/mengucapkan-selamat-Natal-diabadikan-dalam-al-quran/