بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
BAGAIMANA BILA ORANG TUA MELARANG ANAKNYA BERHIJAB?
Perintah Orang tua yang Boleh Tidak Ditaati
Ketika orang tua memerintahkan untuk melakukan maksiat, maka sang anak TIDAK DIBOLEHKAN untuk menaatinya, meskipun dia tetap wajib untuk bersikap baik kepadanya. Allah memberikan contoh dalam Alquran ketika orang tua memaksa anaknya untuk berbuat syirik. Allah menceritakan pesan Luqman:
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
“Jika keduanya memaksamu untuk memersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” [QS. Luqman: 15]
Nabi ﷺ memberikan kaidah, tidak boleh menaati makhluk dalam bermaksiat kepada Khaliq (Sang Pencipta).
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِى مَعْصِيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Tidak boleh ada ketaatan kepada makhluk untuk melakukan maksiat kepada Allah Azza wa Jalla. [HR. Ahmad 1107 dan sanadnya dishahihkan Syuaib al-Arnauth]
Berdasarkan keterangan, anak boleh tidak taat kepada orang tuanya yang melarangnya untuk berjilbab. Karena berhijab bagi wanita ketika keluar rumah hukumnya wajib. Allah memerintahkan para muslimah untuk berhijab:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آَبَائِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau…” [QS. an-Nur: 31]
Apakah tidak Termasuk Durhaka?
Yang menilai durhaka dan tidak, bukan hanya orang tua, tapi juga mengikuti syariat. Karena yang memerintahkan anak untuk berbakti kepada orang tua adalah Allah. Andai ada orang tua yang memerintahkan anak untuk bunuh diri, kemudian anak menolak, semua orang sepakat, ini bukan termasuk durhaka.
Demikian pula ketika orang tua memerintahkan anak untuk maksiat. Ketika anak tidak bersedia mengikutinya, ini tidak terhitung maksiat.
Ketika Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu masuk Islam, ibunya memaksanya untuk murtad. Sa’ad harus balik kafir, mengingkari agama Nabi Muhammad ﷺ. Namun permintaan ini tidak pernah dihiraukan oleh Sa’ad. Sampai ibunya mengancam:
أَلَيْسَ اللهُ قَدِ أمَرَهُمْ بِالْبِرِّ؟ فَوَاللهِ لَا أَطْعَمُ طَعَامًا، وَلا أَشْرَبُ شَرَابًا حَتَّى أَمُوتَ، أَوْ تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ
Bukankah Allah telah memerintahkan mereka untuk berbakti kepada orang tuanya? Demi Allah, saya tidak akan makan, dan tidak akan minum, sampai saya mati atau kamu kafir kepada Muhammad.
Namun Sa’ad tetap memilih Islam. Dan menyampaikan kepada ibunya, andai ibu memiliki 1000 nyawa, Sa’ad tidak akan pindah agama. Hingga akhirnya ibunya yang menyerah dan bersedia untuk makan. [HR. Ahmad 1614 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth].
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#bagaimanabilaorangtuamelaranganaknyaberhijabjilbab #hukumorangtualaranganaknapakaihijabjilbab #hukumwanitaperempuanpakaihijabjilbab #Indonesiaberjilbab #Indonesiaberhijab #tidakbolehtaatkepadamakhlukuntukmaksiatkepadaAllah #hukummenutupaurat
Leave A Comment