APABILA ANDA NAIK PESAWAT, ANDA BARU TAHU TERNYATA PILOTNYA KAFIR, APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN?

Bismillah, was sholatu was salamu ‘ala Rosulillah, amma ba’du,

Ada banyak pengendara di sekitar kita. Ada tukang becak, sopir angkot, sopir bis, sampai sopir pesawat (pilot). Semua ini HANYA ALAT TRANSPORTASI. Kepentingan kita hanya MENUMPANG, sesuai tujuan yang kita inginkan. Sehingga status semua sopir itu, BUKAN pemimpin. Dalam istilah fikih muamalah disebut ‘Ajiir’, orang yang kita pekerjakan dengan upah tertentu. Dan penumpang sebagai konsumennya.

Memang mereka yang mengendalikan kendaraan. Tapi kita bisa memarahi mereka, ketika mereka teledor dalam mengemudi. Rakyat bisa marah kepada presiden ketika Pak presiden salah, tetapi rakyat TIDAK BISA MEMARAHI presiden. Marah bisa, memarahi tidak bisa.

Karena itu, sangat aneh jika ada ustadz menyamakan pemimpin dengan pilot. Dalam Ushul Fiqh disebut Qiyas Ma’al Fariq (Analogi yang tidak nyambung).

Pilot hanyalah seorang ajiir, orang yang diupah. Sementara pemimpin negara atau gubernur, mereka bisa menetapkan kebijakan yang mengendalikan rakyatnya.

Semoga Allah membimbing kami dan para dai kaum Muslimin ke jalan yang benar…

 

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Sumber: https://konsultasisyariah.com/25986-hukum-memilih-pemimpin-kafir.html