بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
22 KESALAHAN SEPUTAR RAMADAN
 
Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak orang, padahal tidak ada contoh dan dalil yang Sahih dari Rasulullah ﷺ dan para sahabat ridwanullah ‘alaihim ‘ajmain. Antara lain:
 
1. Menentukan Awal Ramadan dengan Perhitungan Hisab
 
Cara seperti itu merupakan bidah dalam agama. [Lihat Majmu Fatawa XXV/179-183]
 
2. Keramas (Mandi) Jelang Ramadan
 
3. Ramadan Dibagi Tiga
 
Kesalahan ini timbul karena Hadis Dhaif [Lihat Adh-Dhaifah 4/70 (1569)]
 
4. Ziarah Kubur Menjelang Ramadan dan Sesudahnya
 
Berziarah kubur memang dianjurkan. Namun mengkhususkannya pada waktu-waktu tertentu menyalahi syariat.
 
Tidaklah tepat keyakinan, bahwa menjelang bulan Ramadan adalah waktu utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “Nyadran”). Ini merupakan kekeliruan, karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini. Menentukan bulan tertentu untuk ziarah kubur membutuhkan dalil.
 
5. Bermaaf-maafan menjelang Ramadan
 
6. Mendahului Ramadan dengan Berpuasa Satu atau Dua Hari Sebelumnya
 
Rasulullah ﷺ bersabda:
 
لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدٌ الشَّهْرَ بِيَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ أَحَدٌ كَانَ يَصُومُ صِيَامًا قَبْلَهُ فَلْيَصُمْهُ
 
“Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya. Kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut, maka berpuasalah.” [HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dho’if Sunan Nasa’i]
 
Pada hari tersebut juga dilarang untuk berpuasa, karena hari tersebut adalah hari yang meragukan.
 
Dan Nabi ﷺ bersabda:
 
مَنْ صَامَ الْيَوْمَ الَّذِي يُشَكُّ فِيهِ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 
“Barang siapa berpuasa pada hari yang diragukan, maka dia telah mendurhakai Abul Qasim (yaitu Rasulullah ﷺ, pen).” [HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Tirmidzi]
 
7. Melafalkan Niat “Nawaitu Shauma Ghodin…”
 
Tidak ada satu pun riwayat dari Nabi ﷺ, sahabat, maupun tabi’in yang menyebutkan bahwa mereka melafalkan niat puasa seperti ini.
 
8. Imsak di Waktu Sahur
 
Allah berfirman dalam Alquran, membolehkan kita makan minum sampai datang waktu Subuh (azan) [Lihat Al-Baqarah 187]. Oleh karena itu, Imsak ini yang kurang lebih 10 menit sebelum waktu Subuh telah mengharamkan apa yang dihalalkan Allah.
 
9. Sahur di Tengah Malam
 
Hal ini tentunya bertentangan dengan Sunnah Rasulullah ﷺ, bahwa beliau mengakhirkan waktu sahurnya hingga mendekati azan Salat Subuh.
 
10. Doa Ketika Berbuka “Allahumma Laka Shumtu wa Bika Aamantu…”
 
Ada beberapa riwayat yang membicarakan doa ketika berbuka semacam ini. Di antaranya adalah dalam Sunan Abu Daud no. 2357, Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 481 dan no. 482.
 
Namun hadis-hadis yang membicarakan amalan ini adalah hadis-hadis yang lemah. Di antara hadis tersebut ada yang mursal yang dinilai lemah oleh para ulama pakar hadis. Juga ada perawi yang meriwayatkan hadis tersebut yang dinilai lemah dan pendusta. [Lihat Dhaif Abu Daud no. 2011 dan catatan kaki Al Adzkar yang ditakhrij oleh ‘Ishomuddin Ash Shobaabtiy].
 
Adapun doa yang dianjurkan ketika berbuka adalah:
 
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
 
“Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
 
Artinya:
Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan in sya Allah.” [HR. Abu Daud. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dhaif Sunan Abi Daud]
 
11. Meninggalkan Berkumur-kumur dan Menghirup Air ketika Berwudhu
 
Padahal hal tersebut merupakan perkara yang disunnahkan dalam hal berwudhu, meskipun sedang puasa, menurut pandangan syariat Islam, sebagaimana yang telah diterangkan dalam banyak hadis.
 
12. Mengakhirkan Berbuka Sampai Munculnya Bintang-Bintang
 
Padahal tuntunan Rasulullah ﷺ sangatlah jelas akan kesunnahan memercepat berbuka puasa bila masuknya waktu berbuka
 
13. Merasa batal puasa jika tidak sengaja makan dan minum
 
Tidak ada perbedaan, apakah makannya sedikit atau banyak.
 
14. Anggapan bahwa tidak boleh menelan ludah saat puasa.
 
15. Shaum Ramadan tidak akan diterima sampai dikeluarkan Zakat Fitri
 
Datang dari Hadis Dhaif [Lihat Adh-Dhaifah 1/117 no. 43]
 
16. Menganggap haram berhubungan suami istri pada malam hari Ramadan.
 
17. Seorang belum mandi junub setelah waktu Subuh merasa tidak sah puasanya.
 
18. Seorang wanita yang sudah berhenti darah nifasnya sebelum 40 hari, dia tidak salat dan tidak puasa. Yang benar, dia wajib salat dan puasa, jika telah berhenti nifasnya, meskipun belum 40 hari.
 
19. Keyakinan sebagian orang, bahwa azab kubur dihentikan selama Ramadan.
 
20. Anggapan Bahwa Tunggakan Ramadan Menjadi Dua Kali Lipat Bila Diundur Hingga Ramadan Berikutnya.
 
21. Pembayaran Fidyah terhadap Puasa yang Belum Ditinggalkan
 
Membayar fidyah sebelum meninggalkan puasa Ramadan adalah kesalahan. Seperti perempuan hamil yang merencanakan untuk tidak berpuasa Ramadan, lalu sebelum Ramadan atau pada awal Ramadan, dia membayar fidyah untuk tiga puluh hari. Tentunya hal ini adalah perkara yang salah, karena kewajiban pembayaran fidyah dibebankan atasnya, apabila ia telah meninggalkan puasa.
 
22. Menghabiskan Waktu dengan Perkara Yang Sia-Sia saat Ramadan.
 
Allahu’alam.
 
Penyusun Abu Syamil Humaidy حفظه الله تعالى
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
22 KESALAHAN SEPUTAR RAMADAN
22 KESALAHAN SEPUTAR RAMADAN
22 KESALAHAN SEPUTAR RAMADAN