بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

PENTINGNYA MENGETAHUI SEBAB KAUNIY DAN SEBAB SYARI

– Dalam pelajaran TAUHID, sebab itu ada dua:

  1. Sebab Kauniy
  2. Sebab Syari

– Kalau sebab Kauniy, ini adalah hukum sebab-akibat alam, atau memang ada penelitian bahwa itu adalah sebabnya. Misalnya:

  1. Api kalau terkena air ya padam. Kertas terkena api terbakar dengan mudah.
  2. Motor jalan dengan bahan bakar bensin, bukan air (penelitian).

– Kalau sebab Syari, yaitu sebab yang ditentukan oleh syariat menjadi penyebab sesuatu, MESKIPUN bukan penyebab secara Kauniy. Misalnya:

√ Jika ingin dipanjangkan umur (berkah) dan dimudahkan rezeki, maka silaturahmi [1].

√ Minum air Zam-zam saja bisa kenyang, sebagaimana kisah ulama yang kenyang dengan minum Zam-zam saja selama sebulan. Atau kisah kesembuhan dengan air Zam-zam karena ada hadisnya, bahwa Zam-zam itu berkhasiat sesuai niat peminumnya [2]

Padahal secara sebab Kauniy, tidak mungkin orang kenyang hanya minum air saja selama sebulan.

-Nah, jika terjadi sesuatu di luar atau bukan karena sebab Kauniy maupun sebab Syari, misalnya:

√ Orang bisa terbang

√ Kebal ditusuk senjata tajam

√ Bisa menggandakan uang

√ Menganggap angka sial itu angka 13

√ Anggapan benda keramat (keris atau batu) bisa memberi manfaat dan bahaya, padahal hanya benda biasa

INI SEMUA TIDAK DIBENARKAN SECARA SYARIAT

– Jika benar terjadi, misalnya benar-benar orang itu bisa terbang atau menggandakan uang, maka ada beberapa kemungkinan:

  1. Trik sulap untuk menipu
  2. Sihir atau bantuan setan
  3. Karumah
  4. Mukjizat (jelas hanya untuk Nabi)

– Perbedaan sihir (bantuan setan) dengan karumah (oleh wali Allah) sangat banyak. Tapi inti utamanya adalah karumah itu muncul insidental dan sesekali saja, sedangkan sihir itu bisa dimunculkan berkali-kali dan dijadikan tontonan.

Perbedaan lainnya, sihir dilakukan oleh wali setan dan bisa jadi berpura-pura terlihat seperti ustadz atau kiayi.

Wallahu ta’ala a’lam.

 

Penyusun: Raehanul Bahraen

[Muslimafiyah.com]

 

Catatan Kaki:

[1] Sebagaimana dalam hadis:

Rasulullah ﷺ bersabda:

ﻣَﻦْ ﺃَﺣَﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳُﺒْﺴَﻂَ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﻳُﻨْﺴَﺄَ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺃَﺛَﺮِﻩِ؛ ﻓَﻠْﻴَﺼِﻞْ ﺭَﺣِﻤَﻪُ

“Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rezekinya, serta diundur ajalnya, hendaklah ia bersilaturrahim”. [HR.   Bukhari dan Muslim]

[2] Rasulullah ﷺ bersabda:

ﺯَﻣْﺰَﻡُ ﻟِﻤَﺎ ﺷُﺮِﺏَ ﻟَﻪُ

“Air Zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya” .[HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaaul-Ghaliil, 4/320]

 

#IndonesiaBertauhid