بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
JANGAN RAGU-RAGU DALAM BERDOA KEPADA ALLAH
>> Hindari berdoa: “Ya Allah, ampuni aku jika Engkau kehendaki”
>> Memintalah sesering mungkin di dalam doa
 
Sobat, pernahkan kita dengar doa seperti ini:
“Ya Allah,
Tak layak bagiku menghuni Surga Firdaus-Mu,
Namun aku tak kuat bila menempati Neraka Jahim-Mu”
“Ya Allah, ampuni aku jika Engkau kehendaki”
 
Sejenis dengan doa ini dan TIDAK BOLEH misalnya: “Ya Allah jika Surga layak bagiku, maka masukkan aku ke Surga-Mu”
 
Doa semacam ini dibahas dalam pelajaran TAUHID dan harus dihindari.
 
Doa “Menggantung” seperti ini ada laranganny, sebagaimana dalam hadis:
 
ﻻ ﻳﻘﻞ ﺃﺣﺪﻛﻢ: ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻲ ﺇﻥ ﺷﺌﺖ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣﻤﻨﻲ ﺇﻥ ﺷﺌﺖ، ﻟﻴﻌﺰﻡ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻣﻜﺮﻩ ﻟﻪ “.
 
“JANGANLAH seseorang di antara kalian berdoa dengan ucapan: “Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendaki.”
 
Atau berdoa: “Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau menghendaki.
 
Tetapi hendaklah meminta dengan MANTAP, karena sesungguhnya Allah, tidak ada sesuatu pun yang memaksa-Nya untuk berbuat sesuatu.” [HR. Bukhari & Muslim]
 
Dalam riwayat lainnya:
 
ﻭﻟﻴﻌﻈﻢ ﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﺘﻌﺎﻇﻤﻪ ﺷﻲﺀ ﺃﻋﻄﺎﻩ
 
“Dan hendaklah ia memiliki keinginan yang besar, karena sesungguhnya Allah, tidak terasa berat bagi-Nya sesuatu yang Ia berikan.”
 
Mengapa dilarang? Karena:
 
1. Ucapan ini menunjukkan seakan-akan Allah merasa keberatan dalam mengabulkan permintaan hamba-Nya, atau merasa terpaksa untuk memenuhi permohonan hamba-Nya.
 
Sama seperti seorang berkata:
“Kalau engkau berkehendak, pinjamkan saya uang.”
 
Kalimat ini muncul karena dia butuh uang dan dia tahu bahwa yang diminta pinjam bisa jadi meminjamkan atau tidak meminjamkan (karena bisa jadi dia juga sedang butuh uang atau lainnya)
 
Sedangkan meminta ampun bagi hamba yang butuh ampunan, maka Allah Maha Kaya dan Tidak butuh dengan ampunan hamba-Nya. Akan tetapi Allah Maha Pengampun yang mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki.
 
2. Kita diperintahkan berkeinginan kuat dalam berdoa, bahwa kita sangat butuh, memelas pada Allah, dan yakin akan dikabulkan, baik di dunia, maupun berupa simpanan kebaikan di Akhirat.
 
Yang BOLEH adalah “menggantungkan” doa dan menyandarkannya dengan ilmu gaib Allah mengenai masa depan, karena ia tidak tahu masa depan dan hanya Allah yang tahu. Misalnya:
 
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺣْﻴِﻨِﻰ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟِﻰ، ﻭَﺗَﻮَﻓَّﻨِﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟْﻮَﻓَﺎﺓُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟِﻰ
 
“Ya Allah, hidupkanlah aku (panjangkan usiaku), jika hidup itu lebih baik bagiku. Dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku.’ “ [HR. Bukhari]
 
Sebagian ulama menjelaskan doa ini boleh jika seseorang mengkhawatirkan agamanya.
 
Contoh lainnya:
“Ya Allah, jika ia memang dia jodoh yang bisa selalu mengingatkan aku pada-Mu, maka jodohkanlah aku dengannya.”
 
Seseorang yang TAUHID dan IMANnya baik akan selalu yakin dan percaya kepada Allah dengan hati yang teguh dan mantab, sebagaimana tercermin dalam doanya.
 
 
Penyusun: Raehanul Bahraen
 
#adabakhlak, #adab, #adabberdoa,#tatacara, #cara, #berdoa, #doa, #janganragu, #yakin, #mantab, #jikaEngkaukehendaki