بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DoaZikir
CARA MENGHILANGKAN KEGALAUAN DAN KESUSAHAN
Pertanyaan:
Bagaimana cara yang terbaik untuk menghilangkan kegalauan, kesusahan serta kesempitan yang sudah dialami selama 17 tahun?
Jawaban:
Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy Syatsri hafizhahullah menjawab:
Terdapat dalam hadis, bahwa Nabi ﷺ masuk ke masjid, dan di sana ada seorang sahabatnya. Lalu beliau ﷺ menanyakan apa yang menyebabkan ia lama berada di masjid. Sahabat tadi berkata: “Kegalauan sedang menimpaku, dan utang-utang menjeratku”. Lalu Nabi ﷺ membimbing sahabat tersebut dengan bersabda:

قُلْ إذا أصبحتَ وإذا أمسيْتَ اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ بك من الهمِّ والحزنِ وأعوذُ بك من العجزِ والكسلِ وأعوذُ بك من البخلِ والجبنِ وأعوذُ بك من غلبةِ الدَّينِ وقهرِ الرِّجالِ

“Bacalah pada setiap pagi dan sore hari:

الهمِّ والحزنِ وأعوذُ بك من العجزِ والكسلِ وأعوذُ بك من البخلِ والجبنِ وأعوذُ بك من غلبةِ الدَّينِ وقهرِ الرِّجالِ

 
Allaahumma inni a’uudzubika minal hammi wal hazani, wa a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’uudzubika minal bukhli wal jubni, wa a’uudzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaal.
Artinya:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang serta dari penganiayaan orang lain.
Sahabat tadi pun di kemudian hari berkata:

ذلك فأذهب اللهُ عزَّ وجلَّ همِّي وقضَى عنِّي دَيْني

“Karena itulah hilang kegelisahanku, dan Allah ‘Azza Wa Jalla melunasi utang-utangku” [HR. Abu Daud 1555, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Abi Daud]
Oleh karena itu, saya nasihatkan penanya untuk mengamalkan doa ini. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah, dengan berzikir kepada Allah, hati akan tenang” (QS. Ar Ra’du: 28).
Selain itu, perkara yang dapat membuat hati seseorang tenang adalah senantiasa menyadari, bahwa kehidupan Akhirat adalah kehidupan yang hakiki. Serta menyadari, bahwa kehidupan dunia itu senantiasa dipenuhi oleh kegelisahan, keresahan dan kesedihan. Serta tidak ada seorang pun yang tidak pernah mendapat musibah di dunia. Yang setiap musibah itu membuatnya resah.
Selain itu, perkara yang dapat menghilangkan kegelisahan adalah senantiasa mengharapkan rida Allah ‘Azza Wa Jalla. Karena setiap kita berusaha mencari rida Allah, ketika itu kita rida terhadap Allah. Sebagaimana Allah berfirman:

رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

“Allah rida kepada mereka, dan mereka pun rida kepada Allah” [QS. Al Maidah: 119]
Jadi ketika kita rida dengan setiap takdir yang Allah tetapkan bagi kita, dan kita menyadari, bahwa Allah mencintai kita melebihi cinta kita kepada diri kita sendiri, maka akan muncullah dari diri kita hal-hal yang bisa membuat kita mendapat rida-Nya. Dan tidak akan ada pada hati kita kegelisahan, keresahan dan kesedihan.
Dan perkara lain yang dapat membantu menghilangkan kegelisahan adalah banyak berzikir kepada Allah ‘Azza Wa Jalla.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berzikir kepada Allah, hati akan tenang” [QS. Ar Ra’du: 28].