بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
YANG JADI UKURAN ADALAH BAIKNYA HATI
 
Imam Ibnu Rajab al-Hambaly rahimahullah menasihatkan:
 
إخواني ! المعول على القبول لا على الاجتهاد، والاعتبار ببر القلوب لا بعمل الأبدان، رُبَّ قائم حظُّه من قيامه السهر، كم من قائمٍ محرومٍ، ومن نائمٍ مرحوم، هذا نام وقلبه ذاكرٌ، وهذا قام وقلبه فاجر. (لطائف المعارف : ٣٥١)
 
“Wahai saudaraku!
Yang terpenting bagaimana membuat amalan itu diterima, bukan kita bergantung pada kerja keras kita.
Yang jadi patokan adalah pada baiknya hati, bukan usaha keras badan.
 
Betapa banyak orang yang begadang untuk salat malam, namun tak mendapatkan rahmat.
Bahkan mungkin orang yang tidur yang mendapatkan rahmat tersebut.
Orang yang tertidur hatinya dalam keadaan hidup karena berzikir kepada Allah ﷻ.
Sedangkan orang yang begadang salat malam hatinya yang malah dalam keadaan fajir (berbuat maksiat pada Allahﷻ).” [Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 351]
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat