بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
WAJIBNYA MENCINTAI NABI SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM
 
Mencintai Rasulullah ﷺ adalah wajib, dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu, selain kecintaan kepada Allah ﷻ.
 
Rasulullah ﷺ bersabda:
 
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
 
“Tidaklah beriman seorang di antara kalian, hingga aku lebih dicintainya, melebihi kecintaannya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” [HR. Al-Bukhari, no. 15 dan Muslim, no. 44]
 
Semua Cinta Butuh Bukti
 
Cinta bukanlah hanya klaim semata.
Semua cinta harus dengan bukti.
Di antara bentuk cinta pada Nabi ﷺ adalah ittiba’ (mengikuti), taat, dan berpegang teguh pada petunjuknya.
Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi ﷺ adalah buah dari kecintaan.
 
Penyair Arab mengatakan:
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
 
“Sekiranya cintamu itu benar, niscaya engkau akan menaatinya. Karena orang yang mencintai, tentu akan menaati orang yang dicintainya.”
 
Cinta pada Nabi ﷺ bukanlah dengan melantunkan nasyid ataupun syair yang indah, namun enggan mengikuti Sunnah beliau.
Hakikat cinta pada Nabi ﷺ adalah dengan mengikuti (ittiba’) setiap ajarannya dan menaatinya.
Semakin seseorang mencintai Nabinya ﷺ, maka dia juga akan semakin menaatinya.
 
Dari sinilah sebagian salaf mengatakan:
 
لهذا لما كَثُرَ الأدعياء طُولبوا بالبرهان ,قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ
 
“Tatkala banyak orang yang mengklaim mencintai Allah, mereka dituntut untuk mendatangkan bukti. Allah taala berfirman:
 
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
 
”Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Ali Imran: 31]
 
Seorang ulama mengatakan:
 
لَيْسَ الشَّأْنُ أَنْ تُحِبَّ وَلَكِن الشَّأْنُ أَنْ تُحَبْ
 
“Yang terpenting bukanlah engkau mencintai-Nya. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintai-Nya.”
 
Yang terpenting bukanlah engkau mencintai Nabimu ﷺ.
Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa mendapatkan cinta Nabimu ﷺ.
Begitu pula, yang terpenting bukanlah engkau mencintai Allah.
Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintai-Nya. [Lihat Syarh ’Aqidah Ath Thohawiyah, 20/2]
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
WAJIBNYA MENCINTAI NABI SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM