بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
USTADZ, ISTRI DAN ANAKMU KOQ BEGITU?
 
Mungkin saja kita mendapat seorang ustadz sunnah yang alim dan dikenal teguh menjalankan sunnah, tapi istrinya atau anaknya ada musykilah. Misal istrinya jilbabnya tidak syari, istrinya kerja di bank, istrinya suka foto-foto selfie, anaknya badung, anaknya suka ngomong jorok dan kasar, dll.
 
Kita perlu sadari, bahwa ustadz itu manusia biasa, tidak bisa memberikan hidayah taufik kepada manusia. Bahkan Nabi Nuh saja tidak bisa memastikan hidayah didapat oleh anak dan istrinya. Nabi Ibrahim tidak bisa memastikan hidayah didapat oleh ayahnya. Nabi Muhammad ﷺ tidak bisa memastikan hidayah didapat oleh pamannya yang membelanya.
 
Maka kita ber-husnuzhan, mungkin sang ustadz sudah berusaha membimbing, namun belum sampai hidayah Allah pada keluarganya. Muhammad bin Manazil berkata:
 
الْمُؤْمِنُ يَطْلُبُ مَعَاذِيرَ إِخْوَانِهِ ، وَالْمُنَافِقُ يَطْلُبُ عَثَرَاتِ إِخْوَانِهِ
 
“Seorang Mukmin itu mencari uzur (alasan-alasan baik) terhadap saudaranya. Sedangkan seorang munafik itu mencari-cari kesalahan saudaranya.” [HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 10437]
 
Namun di sisi lain, tentunya ada nasihat untuk kita semua yang awam seperti saya dan juga para ustadz, bahwa jangan sampai sibuk berdakwah ke mana-mana, namun lupa serius mendakwahi keluarga.
 
Kalau kita benaran ikhlas dalam menyampaikan dan membawa kebaikan kepada orang lain, bukan cari ketenaran dan dunia, tentunya lebih urgen dan lebih patut kita sampaikan kepada orang-orang terdekat kita dulu. Lebih serius mendidik keluarga daripada yang lain. Allah ﷻ berfirman:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
 
“Wahai orang-orang yang beriiman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan.” [QS. At Tahrim: 6]
 
Dan kita tidak dimintai pertanggungjawaban mengenai orang lain, apakah mereka sudah kita sampaikan kebenaran atau belum. Namun kita akan dimintai pertanggungjawaban tentang keluarga kita, apakah sudah kita didik dengan benar atau belum. Rasulullah ﷺ bersabda:
 
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
 
“Setiap kalian adalah orang yang bertanggung jawab. Setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah orang yang bertanggung jawab, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang lelaki bertanggung jawab terhadap keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya.” [HR. Bukhari 893, Muslim 1829]
 
Semoga Allah memberi taufik kepada kita dan keluraga kita semua.
 
Sumber: @fawaid_kangaswad
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
Catatan Tambahan:

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki.” [QS. Al Qashash/28 : 56]