بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 

UCAPKANLAH BARAKALLAHU FIIK

Kita mungkin sering mendapati atau mendengar orang yang mendoakan kita dengan ‘Barakallahu fiik.’ Lantas apa jawaban kita? Adakah dalil pengucapan ini? Jika ada, maka bagaimana jawaban kita jika didoakan dengan kalimat ini?
 
Aisyah radhiallahu ‘anha mengisahkan:
 
أُهْدِيَتْ لِرسولِ اللهِ صلی الله عليه و سلم شاةٌ ، فقال: اقسميها ، فكانتْ عائشةُ رضي الله عنها إذا رجَعَتْ الخادِمُ تقول: ما قالوا ؟ تقول الخادم قالوا: بارَكَ اللهُ فيكم فتقولُ عائشةُ رضي الله عنها: وفيهم باركَ اللهُ ، نرُدُّ عليهِم مثلَ مَا قالوا ، ويَبْقَى أجرُنا لَنا.
 
“Aku memberikan hadiah kepada Rasulullah ﷺ berupa seekor domba. Lantas Nabi ﷺ bersabda: “Bagi dualah domba tersebut.”
 
Telah menjadi kebiasaan bagi Aisyah radhiallahu ‘anha, bila pelayannya telah pulang, maka ia bertanya: “Apa yang mereka katakan?”
Pelayanannya menjawab, mereka mengucapkan: “Barakallahu fiikum (Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepadamu).“
Maka Aisyah radhiallahu ‘anha mengucapkan: “Wa fiihim barakallah (Dan semoga Allah pun melimpahkan keberkahan kepada mereka).”
 
Kita telah membalas doa mereka dengan doa yang semisal, dan tetap bagi kita mendapatkan pahala.“ [HR. Nasa’i dalam Amalul yaum wal lailah no.303. Kata Al Albani rahimahullah dalam Al Kalim At Thayyib 239: Jayyid/Bagus]
 
Atsar di atas jelas menunjukkan disukainya seseorang bila menerima suatu kebaikan dari orang lain, maka ia mendoakan keberkahan bagi yang memberikannya, yakni dengan mengucapkan ‘Barakallah fiik’ (Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu). Dan hendaklah kita membalas ucapan tersebut dengan perkataan yang semisal, yakni wa fiika barakallahu (Dan bagimu juga semoga Allah melimpahkan keberkahan).
 
Beberapa catatan sangat penting terkait cara mengucapkan kalimat di atas:
 
1) Bila doa itu ditujukan kepada satu laki-laki secara berhadapan langsung (kamu/Anda satu laki-laki), maka kita mengatakan kepadanya ‘Barakallahu fiika’.
 
2) Bila doa itu ditujukan pada satu wanita secara langsung (kamu/ Anda satu wanita), maka kita mengatakan kepadanya ‘Barakallahu fiiki’ (fiika berubah menjadi fiiki) jika ditujukan untuk satu wanita.
 
Ingat, sekalipun pada wanita, lafal barakallahu tidak berubah menjadi barakillah (kata ka pada kallah tidak berubah menjadi ki, yakni killah). Yang berubah dhamir (kata gantinya) adalah pada kata fiika (satu laki-laki) menjadi fiiki (satu perempuan), dan bukan pada kata baraka-nya.
 
3) Jika ditujukan doa ini pada dua orang laki-laki atau dua orang perempuan secara langsung (kamu/ Anda berdua), maka lafalnya menjadi ‘Barakallahu fiikuma’ (ka/ki nya berubah menjadi kumaa), yang artinya ‘Semoga Allah melimpahkan keberkahan pada Anda berdua (baik laki-laki maupun perempuan)’.
 
4) Bila doa itu ditujukan kepada lebih dari dua laki-laki secara berhadapan langsung (kamu lelaki lebih dari dua orang), maka kata gantinya ka/kumaa nya berubah menjadi kum. Kita mengatakan kepadanya ‘Barakallahu fiikum’ yang artinya ‘Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada Anda semua (laki-laki lebih dari dua orang)’.
 
5) Bila doa itu ditujukan kepada lebih dari dua wanita secara berhadapan langsung (kamu perempuan lebih dari dua orang), maka kata gantinya ki/kumaa nya berubah menjadi kunna. Kita mengatakan kepadanya ‘Barakallahu fiikunna’, yang artinya ‘Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada Anda semua (perempuan lebih dari dua orang).
 
6) Jika doa ini ditujukan kepada satu laki-laki yang tidak berada di hadapan kita (berarti dia atau nya), maka dhamir (kata ganti orang) nya berubah menjadi hi, sehingga bunyi lengkapnya menjadi ‘Barakallahu fiihi’ (perhatikan lafal hi nya). Artinya semoga Allah melimpahkan keberkahan kepadanya/dia (laki-laki tunggal)
 
7) Jika ditujukan kepada satu wanita yang tidak berada di hadapan kita (berarti dia atau nya), maka dhamirnya (kata ganti orangnya) berubah menjadi ha, sehingga bunyi lengkapnya menjadi ‘Barakallahu fiiha’ (perhatikan lafal ha nya). Artinya ‘Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada nya/dia (perempuan tunggal)’.
 
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.
 
Penulis: Ustadz Berik Said hafidzhahullah
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
UCAPKANLAH BARAKALLAHU FIIK