بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
TINGGALKAN YANG HARAM KARENA ALLAH, MAKA DIA AKAN MEMBERI GANTINYA DENGAN YANG LEBIH BAIK LAGI
Meninggalkan Sesuatu Karena Allah
- Siapa yang meninggalkan sesuatu (yang haram -pen) karena Allah, maka Dia akan beri gantinya dengan yang lebih baik lagi.
- Siapa yang meninggalkan budaya dan tradisi syirik, maka Allah akan menggantikannya dengan beribadah pada Allah semata. Shalatnya untuk Allah, sembelihan tumbalnya untuk Allah, dan sedekahnya jadinya untuk Allah.
- Siapa yang meninggalkan ibadah yang tidak ada tuntunan karena Allah, maka Allah akan memberikan cahaya sunnah untuknya, jalan yang terang benderang yang jauh dari kesia-siaan.
- Siapa yang meninggalkan pekerjaan yang haram, pekerjaan riba dan profesi yang mengundang laknat Allah, maka Allah akan ganti dengan pekerjaan yang halal yang lebih menentramkan jiwa.
- Siapa yang meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang lebih menjaga kesucian diri.
- Siapa yang meninggalkan nyanyian yang sia-sia dan musik yang banyak melalaikan, maka Allah akan ganti dengan hal yang lebih bermanfaat dan dijauhkan dari kemunafikan.
- Siapa yang meninggalkan kecanduan rokok, miras, dan narkoba karena Allah, maka Allah ganti dengan kesehatan dan keselamatan pada jiwanya.
Faidah yang sangat berharga disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah:
“Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai dan gandrungi, lantas ia meninggalkannya karena selain Allah.
Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian, apakah hal tersebut sanggup untuk ditinggalkan. Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memeroleh kelezatan.
Ibnu Sirin pernah berkata, bahwa ia mendengar Syuraih bersumpah dengan nama Allah, hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia akan meraih apa yang pernah luput darinya.
Adapun perkataan: “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu”. Ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi, adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri serta ridha pada Allah Ta’ala.” (Al Fawaid, hal. 166)
Luar Biasa Janji Yang Akan Diberi
Marilah kita berusaha meninggalkan sesuatu (yang haram -pen) karena Allah. Ingat, KARENA ALLAH SEMATA. Maka rasakan bagaimanakah gantian luar biasa yang Allah akan berikan.
Ingat sabda Nabi ﷺ yang disebutkan oleh salah seorang sahabat:
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadis ini Shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadis ini Shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat, tetap tidak mencacati hadis tersebut, karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)
Bentuk gantian dari meninggalkan sesuatu yang haram, disebutkan dalam ayat-ayat dan hadis-hadis berikut ini:
- Siapa yang meninggalkan penipuan dalam jual beli, maka Allah akan mendatangkan berkah pada jual belinya. Dalam hadis disebutkan:
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memeroleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih).
- Siapa yang meninggalkan sifat pelit, maka ia akan mulia di sisi manusia, dan ia akan menjadi orang-orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghabun: 16)
- Siapa yang meninggalkan sifat sombong dan memilih tawadhu’, maka Allah akan membuat ia meninggikan derajatnya di dunia. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul ﷺ bersabda:
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).
- Siapa yang meninggalkan rasa dendam dan mudah memaafkan yang lain, maka Allah pun akan menganugerahkan kemuliaan pada dirinya. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul ﷺ bersabda:
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf, melainkan akan semakin memuliakan dirinya.” (HR. Muslim no. 2588).
Semoga Allah memberi taufik untuk meninggalkan yang haram karena Allah.
Referensi:
Al Fawaid, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, tahqiq: Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan keenam, tahun 1431 H.
Romadhon Durusun wa ‘Ibarun – Tarbiyatun wa Usrorun, Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, terbitan Dar Ibnu Khuzaimah, cetakan kedua, tahun 1424 H.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Sumber: https://rumaysho.com/9596-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html
Leave A Comment