بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

 

TIGA WASIAT AGUNG NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

 
Nabi ﷺ bersabda:
 
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ، وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ، وَأَجْمِعِ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ
 
• Apabila berdiri pada salatmu, kerjakanlah salat sebagaimana salat perpisahan.
• Janganlah engkau berbicara dengan pembicaraan yang engkau akan mintakan maaf darinya, serta
• Kumpulkanlah keputus-asaan pada segala yang berada di tangan manusia.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu. Ash-Shahihah no. 401]
Hadis yang mulia ini berisi tiga wasiat agung yang mengumpulkan semua kebaikan. Barang siapa yang memahaminya dan mengamalkannya, niscaya mendapatkan semua kebaikan di dunia dan di Akhirat.
 
>> Wasiat Pertama: Wasiat untuk mendirikan salat, memerhatikan dan melaksanakannya dengan baik
 
Dalam wasiat pertama Nabi ﷺ menyeru bagi orang yang memulai pelaksanaan salat supaya melaksanakannya seperti salat orang yang berpamitan (terakhir kali). Sudah dimaklumi orang yang berpindah dari sebuah negeri dengan harapan kembali lagi, berbeda keadaannya dengan orang yang berpindah dengan tidak berharap kembali lagi.
 
Apabila seorang hamba salat dengan mengingat salatnya tersebut salat terakhir dan merasa tidak akan pernah salat lagi, maka dia akan bersungguh-sunguh mengerjakannya, memperbagus pelaksanaannya dan melakukan ruku, sujud atau kewajiban dan sunnah-sunnah salat lainnya dengan seksama.
 
Oleh karena itu hendaknya setiap Mukmin untuk mengingat wasiat ini pada setiap salat yang dikerjakannya. Mengingat salat orang yang berpamitan dan merasakan di dalamnya inilah salat yang terakhir, tidak ada lagi salat setelahnya. Apabila merasakan hal itu, maka perasaan tersebut akan membawa perbaikan dalam pelaksanaan dan kesempurnaannya.
 
Barang siapa yang memerbagus salatnya, maka salatnya tersebut mengarahkannya pada kebaikan dan menjauhkannya dari semua keburukan dan kehinaan. Hatinya dipenuhi dengan keimanan. Dia pun merasakan manisnya iman. Jadilah salatnya penyejuk matanya, tempat istirahat, hiburan dan kebahagiannya.
 
>> Wasiat kedua: Wasiat menjaga dan menahan lisan
 
Wasiat yang kedua adalah wasiat untuk menjaga lisan. Sesungguhnya lisan sesuatu yang paling berbahaya yang ada pada manusia. Perkataan itu apabila belum diucapkan masih dalam kekuasaan pemiliknya. Apabila perkataan itu telah keluar diucapkan dari lisan seseorang, maka perkataan tersebut menguasai pemiliknya, dan ia harus sabar menanggung akibat dari perkataan yang diucapkannya tersebut. Oleh karenanya Nabi ﷺ bersabda:
 
لَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا
 
“Janganlah mengatakan suatu perkataan yang membuatmu meminta maaf keesokan harinya.”
 
Maksudnya, bersungguh-sunguhlah menahan lisanmu dari setiap perkataan yang dikhawatirkan mengakibatkan kamu beralasan darinya, dan yang akan menuntutmu untuk beralasan. Sesungguhnya jika engkau belum mengucapkan suatu perkataan, maka perkataan itu adalah milikmu. Dan jika telah engkau ucapkan maka perkataan itu yang akan memilikimu (menguasaimu).
 
Sabda Nabi kita ﷺ dalam wasiat ini:
 
لَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا
 
“Janganlah mengatakan suatu perkataan yang membuatmu meminta maaf keesokan harinya.”
 
Berisi ajakan untuk mengintropeksi diri dari semua yang diucapkan dengan menimbang-nimbang apa yang akan diucapkan. Jika terdapat kebaikan maka dia ucapkan. Jika terdapat keburukan maka dia menahannya. Dan jika yang akan dia ucapkan sesuatu yang meragukan tidak tahu apakah kejelekan atau kebaikan, hendaknya dia menahan lisannya sebagai bentuk kehati-hatian dari perkara yang meragukan sampai menjadi jelas. Oleh karena itulah Rasulullah ﷺ bersabda:
 
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله واليَوْمِ الآخِرِ؛ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
 
“Barang siapa beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]
 
Ironisnya, kebanyakan manusia tidak sadar telah menjerumuskan diri mereka pada perkara yang besar, hanya disebabkan sebuah perkataan lisan yang mereka anggap remeh. Kemudian ucapan mereka itu mengakibatkan dampak buruk pada kehidupan dunia dan Akhirat mereka. Orang yang berakal tentunya akan menimbang dan menjaga semua perkataannya, dan tidak berkata kecuali sebagaimana yang disabdakan Rasulullah ﷺ, yaitu dengan perkataan yang tidak menuntutnya untuk beralasan darinya.
 
>> Wasiat ketiga: Ajakan memiliki sifat qonaah dan menggantungkan hati hanya pada Allah ﷻ
 
Wasiat yang ketiga berisi ajakan untuk bersifat qonaah, menggantungkan hati pada Allah semata dan tidak berharap sama sekali dari semua milik orang lain.
 
Sabda Nabi ﷺ:
 
وَأَجْمِعِ اليَأسَ مِمَّا فِي يَدَيِ النَّاس
 
“Berputus asalah terhadap apa yang ada di tangan manusia.”
 
Pengertiannya: Teguhkan hatimu, berazam dan bertekad untuk tidak berharap dari semua milik orang lain. Sehingga tidak berharap sesuatu dengan bersandar kepada mereka, namun berharaplah hanya pada Allah ﷻ semata. Jika dengan perkataanmu, tidak meminta kecuali hanya pada Allah ﷻ, begitu juga hendaknya dengan perbuatanmu, tidak berharap kecuali hanya pada Allah ﷻ saja.
 
Siapa yang tidak berharap sama sekali dari yang dimiliki orang lain, maka dia hidup tentram dan mulia. Siapa yang bergantung kepada milik orang lain, maka dia akan hidup gelisah dan terhina. Barang siapa hatinya bergantung pada Allah ﷻ dengan tidak berharap, memenuhi kebutuhannya dan bertawakal hanya kepada Allah ﷻ, maka Allah ﷻ akan mencukupinya di dunia dan di Akhirat.
 
Allah ﷻ berfirman:
 
أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ
 
Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya ? [QS. Az-Zumar/39: 36]
 
Allah ﷻ juga berfirman:
 
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
 
“Barang siapa bertawakal pada Allah, maka Dia akan mencukupinya.” [QS. Ath-Thalaq/65:3]
 
Semoga Allah memberi kita taufik untuk melaksanakan tiga wasiat tersebut.
 
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#wasiatagungNabi #tiga3wasiatagungNabi #tigapesannabi #qanaah #qonaah #jagalisan #tauhid #salatperpisahan #sholatperpisahan