Tiga Tingkatan Berbakti Kepada Orang Tua

Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syinqithiy hafidzahullah, beliau mengatakan:

من الناس من يرزق البرّ في حياة والديه ويحرمه بعد الموت .. بمعنى أنه ينسى والديه ولا يستغفر لهم ولا يتصدق ولا يدعو لهم بالخير ويكون غافلاً عن والديه ..

ومنهم من يرزق البرّ في حياتهما وبعد الموت .. وهذا أعلى درجات البرّ ..

بل منهم من يكون برِّه بعد الموت أكثر من برِّه في الحياة وهذا من أصدق البرّ !! لأنهما لا يريانك ولا تستطيع أن تستحي منهما ..

فبرُّك بالدعاء والاستغفار بعد الموت أبلغ وأكمل !!

Di antara manusia:

  1. Diberi rezeki untuk berbakti kepada orang tua tatkala keduanya masih hidup namun terhalangi untuk berbakti kepada keduanya setelah tiada. Yang dimaksudkan adalah seseorang melupakan kedua orangtuanya (yang telah tiada), tidak memohonkan ampun kepada mereka, tidak bersedekah atas nama mereka,  tidak mendoakan kebaikan untuk mereka. Dia  menjadi anak yang lalai kepada orang tuanya.
  1. Sebagian mereka diberi rezeki berbakti kepada kedua orang tuanya saat hidup dan setelah mati. Inilah derajat paling tinggi berbakti kepada orang tua.
  1. Sebagian mereka berbakti kepada orang tua yang telah tiada lebih besar baktinya dari pada tatkala keduanya masih hidup. Inilah tingkatan berbakti yang paling jujur. Karena mereka berdua tidak melihatmu dan engkau pun tak perlu malu kepada keduanya (jika tidak berbuat baik kepada mereka). Maka baktimu kepada keduanya dengan doa,  permohonan ampunan setelah keduanya mati adalah bentuk bakti yang paling baik dan sempurna.

 

***

 

Sumber: https://telegram.me/mgrby

Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Wanitasalihah.com

 

http://wanitasalihah.com/3-tingkatan-berbakti-kepada-orangtua/