Tidak Bisa Menghadap Kiblat karena Sakit

Pertanyaan:

Apakah boleh sholat sambil tidur karena sakit dan tidak menghadap Kiblat karena kamar tidur di rumah sakit menghadap ke Selatan? Tidak memungkinkan menggeser tempat tidur ataupun memindah pasien.

Jawaban:

Bismillah was sholatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Berikut fatwa Dr. Sholeh al-Fauzan:

استقبال القبلة شرط من شروط صحة الصلاة قال تعالى: {فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوِهَكُمْ شَطْرَهُ} [سورة البقرة: 144‏]. فاستقبال القبلة شرط من شروط صحة الصلاة مع الاستطاعة للمريض ولغيره

Menghadap Kiblat adalah salah satu syarat sah sholat. Allah berfirman:

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوِهَكُمْ شَطْرَهُ

Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah wajahmu ke arahnya. (QS. Al-Baqarah: 144)

Maka menghadap Kiblat adalah syarat sah sholat, jika mampu dilakukan, baik bagi orang sakit maupun yang lainnya.

والمريض إذا كان على السرير فإنه يجب أن يتجه إلى القبلة إما بنفسه إذا كان يستطيع أو بأن يوجهه أحد إلى القبلة، فإذا لم يستطع استقبال القبلة وليس عنده من يعينه على التوجه إلى القبلة، يخشى من خروج وقت الصلاة فإنه يصلي على حسب حاله لقوله تعالى: {فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ} [سورة التغابن: آية 16‏]، وقول النبي صلى الله عليه وسلم: “إذا أمرتكم بأمر فأتوا منه ما استطعتم” (رواه الإمام مسلم في صحيحه)

Orang sakit yang terbaring di ranjang, dia tetap wajib menghadap Kiblat. Dia lakukan sendiri jika mampu atau dibantu orang lain. Jika dia tidak mampu menghadap Kiblat, dan tidak ada yang bisa membantunya untuk menghadapkannya ke arah Kiblat, sementara dia khawatir waktu sholat akan habis, maka dia boleh sholat sesuai keadaannya (tidak menghadap Kiblat). Berdasarkan firman Allah:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

”Bertaqwalah kepada Allah semampu kalian.” (at-Taghabun: 16).

Demikian pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Apabila aku perintahkan kalian untuk melakukan sesuatu, laksanakanlah semampu kalian.” (HR. Muslim dalam shahihnya).

 

Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/10406/حكم-صلاة-المريض-على-السرير

 

Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)